Pj. Gubernur Ayodhia Kalake Minta KIB Kemas Master Plan

by
Pj. Gubernur NTT, Ayodhia Kalake saat kunjungan ke PT. KIB. (Foto: ist)

BERITABUANA.CO, KUPANG – PT. Kawasan Industri Bolok (KIB) diminta mengemas dan mendesain master plan, agar bisa ditawarkan atau dipromosikan pada investor.

Siaran pers Biro Administrasi Pimpinan Setda Provinsi NTT, Sabtu (23/9/2023) menjelaskan, permintaan tersebut diungkapkan Pj. Gubernur NTT, Ayodhia G. L. Kalake saat melakukan kunjungan ke PT. KIB.

“Kita akan bersama-sama mempromosikan kawasan ini kepada para investor,” papar Ayodhia Kalake.

Diakui Ayodhia Kalake, Provinsi NTT memiliki segudang potensi yang baik, tentu harus didukung melalui investasi untuk terus berkembang menjadi industri, yang bermanfaat bagi ekonomi daerah.

“Ini kunjungan pertama saya ke PT KIB. Dengan latar saya dari Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Kemenkomarves), tentu ada tanggung jawab moral saya untuk meningkatkan investasi di NTT,” ungkap Ayodhia Kalake.

Ayodhia Kalake mengaku sudah melihat langsung pengembangan garam di Kabupaten Kupang, dan beberapa tempat lain dengan potensi yang beraneka ragam. Untuk terus bertumbuh menjadi industri, maka perlu ada investasi untuk pengembangan potensi tersebut.

“Investor atau perusahaan asing yang yang ingin berinvestasi di sebuah daerah, tentu akan menanyakan beberapa kejelasan terkait status lahan, sumber energi, sumber air, dan akses, sehingga ada interkoneksi yang mendukung berkembangnya kawasan industri tersebut,” jelas Ayodhia Kalake

Untuk itu, tambah Ayodhia Kalake, jika ingin mengundang para investor, maka harus diperhatikan hal – hal tersebut.

Sementara itu, Dirut PT KIB Gabriel Kenen Budi mengungkapkan, total luas lahan PT KIB seluas 900 Ha, dan sedang terus dikembangkan.

“Total luas Kawasan Industri Bolok mempunyai seluas 900 Ha dan dibagi dalam 4 hamparan. Hamparan I dengan luas 203 Ha telah bersertifikat Hak Pengelolaan Lahan yang diterbitkan oleh BPN Provinsi NTT dan Hamparan II, III dan IV dalam proses untuk sertifikatnya,” kata Kenen Budi.

Kenen Budi menjelaskan, dari luas kawasan 900 Ha tersebut diperuntukan dengan membagi penggunaan lahan dalam beberapa zona yaitu industri, logistik dan pergudangan, fasilitas pelayanan awasan, fasilitas komersial, perumahan, ruang terbuka hijau, jaringan jalan dan utilitas.

‘Rencana ke depannya akan dibangun Pelabuhan Perikanan Terintegrasi oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan RI, pada area seluas 21 hektar (hamparan II), akan dibangun Pelabuhan roro (hamparan I), dan akan dibangun New Kupang Port (hamparan III),” papar Kenen Budi. (*/iir)