Peran Media Penting untuk Mewujudkan Lima Proposal DPD RI Melalui Konsensus Nasional

by
diskusi bertema 'Membedah Proposal Kenegaraan DPD RI' diacara Press Gathering DPD RI dan Koordinatoriat Wartawan Parlemen di Cirebon, Kamis malam (21/9/2023). (Foto: Jimmy)

BERITABUANA.CO, CIREBON – Dalam rangka penyempurnaan dan penguatan sistem bernegara sesuai rumusan para pendiri bangsa, DPD RI menawarkan 6 (lima) Proposal Kenegaraan. Kelia proposal dimaksud, bukan hanya memperkuat lembaga DPD RI namun memperkuat bangsa dan negara Indonesia, dalam menghadapi tantangan yang lebih kompleks akibat ancaman dan perubahan situasi global yang tidak menent

Terkait lima proposal tersebut, Senator asal Aceh Fachrul Razi saat menjadi narasumber dalam diskusi diacara Press Gathering DPD RI dan Koordinatoriat Wartawan Parlemen di Cirebon, Kamis malam (21/9/2023) mengatakan, dukungan awak media yang tergabung Koordinatoriat Wartawan Parlemen (KWP), sangat penting.

Alasannya, karena salah satu cara untuk mewujudkan proposal tersebut melalui Konsensus Nasional yang disepakati seluruh elemen bangsa dan lembaga-lembaga negara. Apalagi, proposal bukan hanya untuk memperkuat lembaga DPD RI namun memperkuat bangsa dan negara Indonesia, dalam menghadapi tantangan yang lebih kompleks akibat ancaman dan perubahan situasi global yang tidak menentu.

“Kami yakin hubungan yang mesra dan publikasi terkait dengan 5 proposal ini akan memperbaiki masa depan bangsa. DPD RI saat ini perannya tidak maksimal di legislatif, tapi dengan media kita semua bisa sukseskan proposal dan perjuangan ini Di sinilah peran penting para wartawan untuk meresonansikan gagasan demi Indonesia yang lebih baik ini kepada seluruh elemen bangsa,” ujarnya.

Dikatakan Fachrul, demokrasi yang harus diperjuangkan agar Indonesia lebih baik adalah demokrasi yang tidak merusak Azas bangsa dan negara ini, yaitu Pancasila. Sehingga Indonesia tetap berada di bawah track kehidupan yang sesuai nilai Pancasila yang sudah disepakati.

“Bukan nilai liberalis, individualis dan watak ekonomi yang kapitalis. Karena dengan nilai barat itu, pasti yang dikorbankan rakyat, dan sudah pasti mereka tergerus oleh nilai-nilai yang menganut persaingan bebas itu,” tambahnya.

Lebih lanjut Fachrul mengatakan, padahal Pancasila dan nilai-nilai Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Musyawarah dan Keadilan telah menjadi bagian dari kehidupan negara-negara dan bangsa-bangsa lama yang menghuni kepulauan Nusantara ini. Sehingga Pancasila itu watak dasar dan DNA asli penduduk kepulauan Nusantara ini, yang kemudian disatukan menjadi NKRI.

“Karena itu proposal kenegaraan DPD RI adalah kembali menerapkan sistem bernegara sesuai rumusan para pendiri bangsa, untuk kemudian disempurnakan dan diperkuat. Salah satu penyempurnaan dan penguatannya adalah kamar DPR RI itu bukan hanya diisi anggota parpol, tetapi juga peserta pemilu perseorangan. Sehingga UU yang dihasilkan utuh dibahas oleh wakil non-partisan juga,” pungkas Fachrul.

Mengamini pernyataan koleganya tersebur, Senator asal Lampung Bustanul meminta kepada semua media yang hadir untuk bersama meresonansi proposal kenegaraan yang diusung oleh DPD RI. Apalagi, proposal yang diajukan DPD RI Ini sangat penting, mengingat amandemen tahun 2002 faktanya telah meninggalkan Pancasila, dan akibatnya merusak semua sendi negara.

“Oleh karena itu saya akan mengawal ini bersama ketua DPD RI, dan tentunya peran media sangat penting untuk ikut menjaga ini semua untuk masa depan bangsa. Jangan sampai anak cucu kita menjadi korban. Oleh karena itu segera kita sukseskan 5 proposal kenegaraan DPD RI,” tegas Bustami. (Jimmy)