Kata Alexander Marwata, Usulan Megawati Agar KPK Dibubarkan Cermin Keprihatinan Atas Masih Maraknya Kasus Korupsi

by
Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata usai RDP dengan para kepala daerah se-NTT. (Foto: iir)

BERITABUANA.CO, JAKARTA – Usulan Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), sekaligus Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri untuk membubarkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), cerminan keprihatinan atas masih maraknya kasus korupsi yang terjadi meski KPK sudah berdiri sejak 20 tahun lalu.

Penilaian ini disampaikan Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata kepada awak media di Gedung Merah Putih KPK di Jalan Kuningan Raya, Jakrat Selatan, Kamis (24/8/2023) terkait wacana pembubaran KPK yang disampaikan Presiden kelima RI Megawati tersebut.

Terkait pembubaran KPK, Alex mengatakan bahwa sebenarnya pernyataan Mega tersebut sudah diklarifikasi oleh Sekjen PDI P Hasto Kristiyanto.

“Barangkali Bu Mega itu prihatin sudah 20 tahun KPK berdiri kenapa korupsi masih terjadi. Bahkan, kalau dilihat dari indeks persepsi korupsi, malah turun,” katanya seraya menambahkan kalau dirinya sebagai bagian dari KPK pun kecewa lantaran hingga saat ini kasus korupsi masih merajalela di Tanah Air.

Meski begitu Alex menuturkan sejatinya tugas memberantas korupsi bukan hanya jadi tanggung jawab KPK. Hemat dia perlu adanya sinergi antara lembaga antirasuah dengan masyarakatnya itu sendiri.

“Saya, sekali lagi, tentu kita tidak bisa hanya mengandalkan KPK. Sangat tidak mungkin upaya pemberantasan korupsi hanya diserahkan kepada KPK, jelas di dalam undang-undang KPK itu melakukan tugas itu dengan melibatkan seluruh elemen bangsa,” demikian Alex.

Klarifikasi PDI P Soal Celetuk Megawati

Sebelumnya Sekjen PDI P Hasto Kristiyanto menepis kabar yang beredar di media massa terkait sampai hatinya Megawati meminta KPK dibubarkan. Bahkan menurut dia, media telah memelintir pernyataan Megawati tersebut

“Itu dipelintir. Maksud Bu Mega, beliau yang mendirikan KPK, (tapi korupsi) masih jadi persoalan pokok,” kata Hasto.

Alih-alih membubarkan, Hasto menilai Megawati ingin KPK tidak hanya menjadi komisi yang sifatnya ad hoc atau dapat dibubarkan kapan saja.

“Bu Mega menegaskan jangan hanya komisi karena komisi sifatnya bukan permanen,” tutur Hasto yangjuga menegaskan kalau Mega ingin gerakan pemberantasan korupsi di Indonesia benar-benar bisa menurunkan angka serta perilaku korupsi terhadap anggaran negara. (Asim)