Sejak 2019, Program Sekolah Santri Menjangkau 1000 Siswa dan Signifikan Menurunkan Buta Baca Tulis Al-Qur’an

by
KH. Muhammad Nur Hayid. Foto: FDL87

BERITABUANA.CO, LUMAJANG– Program Sekolah Santri yang dipelopori Pondok Pesantren Skill Nurul Hayat yang bekerjasama dengan Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 2 Pasirian sudah berjalan 4 tahun.

Hingga kini, setidaknya 1000-an Siswa-siswi SMPN 2 Pasirian yang sudah merasakan pembelajaran ala Pondok Pesantren dari para Ustadz Pesantren Skill yang memiliki ilmu keagamaan mendalam dengan dipadukan ilmu umum.

Pengasuh Ponpes Skill Nurul Hayat, KH. Muhammad Nur Hayid, mengatakan bahwa Program Sekolah Santri ini menjadi yang pertama di lingkup Sekolah Menengah Pertama yang ada di Kabupaten Lumajang.

“Goals (capaian) dari program Sekolah Santri ini adalah setelah lulus siswa-siswi menguasai tiga kemampuan dasar seorang muslim, yakni Hafal bacaan sholat, fasih membaca Al- Qur’an, faham fiqih fasar dan mampu menulis arab dengan baik,” kata Gus Hayid sapaan akrab KH. Muhammad Nur Hayid.

Gus Hayid menuturkan, Program ini sekaligus memberi solusi keterputusan belajar ‘Agama Islam’ bagi siswa sekolah dasar (SD) yang sudah menginjak ke SMP.

“Pada masa inilah kenakalan remaja biasanya terjadi, kecenderungannya mereka mulai meninggalkan kebiasaan sholat dan Ibadah lain sebagaimana yang mereka kerjakan ketika di SD,” tutur Gus Hayid.

Hal senada juga disampaikan Direktur Pengelola Pesantren Skill Nurul Hayat Hafizh Idri Purbajati. Hafizh menyampaikan bahwa keberadaan formalisasi kegiatan keagamaan bagi siswa perlu dilakukan dalam bentuk Sekolah Santri ini.

“Demi menjawab keterputusan belajar agama Islam tersebut. Untuk kegiatannya, jam terakhir KBM, siswa akan diarahkan masuk Ponpes Skill untuk sholat Dzuhur berjamaah, sesudahnya akan masuk kelas dan mendapat materi dari Para Ustadz Ponpes Skill selama 90 menit,” tuturnya. (FDL87)