Kutip Pernyataan Prabowo Subianto, Ardhya Pratiwi: Kunci Negara Makmur, Bersatu dalam Kerukunan

by
Anggota MPR RI/DPR RI dari Fraksi Partai Gerindra, Ardhya Pratiwi Setiowati, SE., M.Sc. (Foto: Ist)

BERITABUANA.CO, CIAMIS – Anggota MPR/DPR RI dari Fraksi Partai Gerindra, Ardhya Pratiwi Setiowati membuka kunci agar Indonesia menjadi negara yang makmur, dengan mengutip pernyataaan Prabowo Subianto, Ketua Umum Partai Gerindra yang sekaligus sebagai calon presiden (Capres) RI.

Ardhya Pratiwi Setyowati dalam Sosialisasi Empat Pilar MPR RI dengan ratusan pemuda dan tokoh Agama di Desa Mekarjaya, Baregbeg, Ciamis, Jawa Barat, Selasa (27/6/2023) bahkan membacakan statement Prabowo Subianto, yang kini menjabat sebagai Menteri Pertahanan (Menhan) RI.

Statemen Prabowo yang dikutip Ardhya Pratiwi, yakni “Bangsa Indonesia adalah bangsa yang ditakdirkan sebagai bangsa Bhinneka Tunggal Ika, bangsa kita adalah bangsa majemuk, bangsa kita terdiri dari banyak agama, ras, kelompok etnis, banyak budaya tapi kita bersatu. Dan kita harus bersatu dalam kerukunan, dalam kesejukan, dalam kedamaian ini kuncinya. Begitu kita kompak, begitu kita rukun, kita akan bangkit sebagai negara makmur”.

“Ya, Indonesia merupakan negara Kepulauan dengan luas wilayah sebesar 1.904.570 km², Indonesia juga negara kepulauan dengan jumlah 17.504 pulau,” kata Teh Ardhya sapaan akrab politisi Partai Gerindra itu.

Selain itu, masih menurut Teh Ardhya, Indonesia juga menjadi negara berpenduduk terbanyak ke-4 di dunia dengan penduduk mencapai 277,749,853 jiwa pada tahun 2022, serta negara dengan penduduk beragama Islam terbanyak di dunia, dengan penganut lebih dari 238,875,159 jiwa atau sekitar 86,9%.

“Jadi, Indonesia adalah negara multiras, multietnis, dan multikultural di dunia, disamping negara Kepulauan yang sangat luas,” tutur calon legislatif incumbent Partai Gerindra untuk Dapil Jawa Barat 10 itu lagi.

Bahkan, Indonesia memiliki kebudayaan yang beraneka ragam dan tersebar dari Sabang sampai Merauke. Keragaman ini jika tidak dikelola dengan baik dan bijak sangat rawan dengan konflik sosial karena perbedaan bahasa, budaya, adat istiadat, suku, ras dan agama.

“Patut kita syukuri, hingga kini kita masih hidup berdampingan dengan damai dan saling menghormati atas keberagaman yang ada,” tambahnya lagi.

Lebih lanjut, Ardhya menekankan bahwa untuk bangkit sebagai negara yang makmur kita harus merawat persatuan dan kesatuan bangsa, menjaga toleransi dan harmonisasi. Toleransi dan harmonisasi adalah modal utama terwujudnya kesejahteraan bagi Indonesia.

“Adapun Empat Pilar MPR RI yang dimaksud adalah Pancasila sebagai Dasar dan Ideologi Negara. UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sebagai Konstitusi Negara serta Ketetapan MPR. NKRI sebagai Bentuk Negara, dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai Semboyan Negara,” sebut Anggota Komisi VIII DPR RI itu.

Terakhir, Ardhya menyampaikan bahwa nilai-nilai luhur bangsa yang terkandung dalam Empat Pilar MPR yakni Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika bisa berfungsi sebagai pemersatu bangsa Indonesia.

“Nilai-nilai Empat Pilar mampu mempersatukan semua kekuatan masyarakat dari berbagai lapisan Indonesia, tanpa mengenal sekat dan ruang. Menyatukan kekuatan anak bangsa,” pungkasnya. (Ery)