Kota Depok Masuk Nominasi UNESCO Creative Cities Network

by
Walikota Depok Mohammad Idris (foto: Udi)

BERITABUANA.CO, DEPOK – Wali Kota Depok Mohammad Idris mengatakan, terpilihnya Kota Depok sebagai perwakilan Indonesia yang masuk nominasi UNESCO Creative Cities Network (UCCN) tahun 2023, menjadi bukti nyata hadirnya pemerintah kota (Pemkot) dalam mengembangkan Depok sebagai kota kreatif, bahkan cikal bakalnya sudah ada sejak lama.

“Depok itu tidak mau cuap-cuap untuk pencitraan, makanya ini sebagai bukti, karena memang sejak tahun 2003-2004 cikal bakal dari kota kreatif sebenarnya sudah kita bangun,” ujarnya, Rabu (21/6/2023).

Bahkan, tambahnya, sejumlah startup di Kota Depok sudah diberikan semacam stimulus, untuk meningkatkan motivasi mengembangkan perusahaan rintisannya.

“Beberapa startup sudah kita berikan semacam motivasi, kita dorong untuk mengembangkan startup nya,” tegasnya.

Menurut Idris, salah satu potensi di Kota Depok bersumber dari Universitas Indonesia (UI), terutama banyaknya alumni kampus tersebut yang memutuskan untuk tetap berdomisili di Depok.

“Prof. Dr. Ir. Muhammad Anis, M.Met., Rektor Universitas Indonesia periode 2014–2019, sempat bilang begini ke saya, Pak Idris ini tidak kurang dari satu persen per tahunnya, tamatan-tamatan UI itu tidak pulang ke kampungnya, tapi berdomisili di Kota Depok,” paparnya.

Artinya, sambung Idris, ada potensi luar biasa yang menurutnya, terlepas mereka ber-KTP Depok atau tidak, tapi mereka berdomisili di sini sebagai residensial.

Tentu, sambungnya, tamatan UI memiliki potensi-potensi yang luar biasa, karena mereka adalah orang-orang cerdas dan terpelajar yang mempunyai potensi yang luar biasa.

“Mayoritas dari alumni UI itu bekerja sebagai pemilik jasa IT, ini sebagai sesuatu hal yang menurut saya harus kita banggakan dan apresiasi, kehadiran mereka di Depok, itu sejak tahun 2003-2004,” jelasnya.

Ketika dirinya dinobatkan sebagai Wali Kota Depok periode pertama, ia menguatkan kembali hubungan antara Kota Depok dengan UI.

“Penguatan hubungan tersebut sampai kepada perjanjian kerja di semua bidang-bidang pada setiap fakultas di UI, di antaranya, potensi IT, dan mereka sudah punya beberapa startup yang bisa dikembangan,” ungkapnya.

Seiring berjalannya waktu, startup di Kota Depok kini sudah mencapai 130 lebih, mereka bergabung, berkolaborasi, dan di antara startup tersebut sudah mempunyai jejaring, baik nasional maupun internasional.

“Bahkan ada sebuah lembaga menamakan Madrasah TechnoNatura, ini satu-satunya tempat, diakui dan diminta oleh California, dunia internasional, hanya madrasah ini yang dapat mengeluarkan rekomendasi untuk ikut lomba robot,” lanjutnya.

Sebab, robot-robot buatan Madrasah TechnoNatura sudah menjuarai ajang di tingkat internasional, dan sudah banyak sertifikat yang diperoleh mereka.

Mereka juga mendapat rekomendasi, untuk membina sekolah lain untuk pembuatan robot-robot untuk SMA/SMK.

“Ini adanya di Depok, ber-KTP Depok, dan ini sudah lama, sudah mengeluarkan beberapa angkatan,” tuturnya.

Idris mengungkapkan, ketika berkolaborasi dengan Wakil Wali Kota Depok Imam Budi Hartono di periode kedua kepemimpinannya sebagai Wali Kota Depok, semakin menguatkan Kota Depok sampai akhirnya memberanikan diri untuk diuji kemampuannya menjadi kota kreatif.

Pasalnya, Wakil Wali Kota Depok Imam Budi Hartono, merupakan alumni dari Fakultas Teknik di Kampus UI.

“Ketika ada tawaran dari kementerian ayo kabupaten, kota siapa yang mau mendaftar untuk diuji kemampuannya jadi kota kreatif, majulah Depok, waktu itu ada beberapa kota/kabupaten, di saring-saring, tinggal enam kabupaten/kota,” imbuhnya.

Dari enam kabupaten/kota, dipilihlah dua kota, salah satunya Kota Depok, yang selanjutnya direkomendasikan oleh UNESCO untuk menjadi anggota jejaring global UCCN 2023.

“Kemarin, sudah diverifikasi oleh Panselnas bersama Tim Sekretariat Kemenparekraf, dan ini dilaporkan hasil verifikasi ke UCCN,” tukasnya.

Nanti di akhir bulan ini atau di awal bulan (Juli), sambungnya, akan dilakukan dialog dengan kepala daerah untuk bisa menjelaskan hal yang sudah diverifikasi dan apa-apa yang kurang yang menjadi catatan Panselnas.

Dalam UCCN 2023, Kota Depok mewakili Indonesia dalam bidang media arts atau seni media.

Yaitu, bagaimana startup-startup di Depok dan beberapa aplikasi sudah mereka buat tidak lepas dari unsur culture (budaya).

Culture itu, menjadi catatan yang menjadi pusat perhatian dari UNESCO, masalah culture dan educationnya itu seperti apa.

Itulah yang akan dilihat, tandasnya, arahnya kemana, misalnya pengembangan marketing untuk UMKM, untuk ekonomi kreatif, dan permodalannya seperti apa, ini yang mereka bantu sekarang.

“Manfaatnya nanti, mewujudkan visibilitas dan citra kota di dunia internasional,” pungkasnya. (Rki)