Dosen ATVI Beri Literasi Jurnalisme Era DigitaL di Al-Fityan Boarding School Bogor

by
Dosen ATVI, Reza Oktavian, M.Si, mendapat kesempatan untuk memberikan literasi di Al-Fityan Boarding School Bogor (ABSB), Jumat kemarin (2/6/2023). (Foto: Humas ATVI)

BERITABUANA.CO, BOGOR – Akademi Televisi Indonesia (ATVI) sebagai akademi yang unggul dengan para dosen yang berasal dari praktisi dunia penyiaran dan jurnalistik, kerap memberikan pengabdian kepada masyarakat, terutama dalam bidang literasi media, membaca, dan sebagainya. Dosen ATVI, Reza Oktavian, M.Si, mendapat kesempatan untuk memberikan literasi di Al-Fityan Boarding School Bogor (ABSB), Jumat kemarin (2/6/2023).

Acara yang diikuti klas X ini dibuka oleh Kepala Sekolah SMA IT, Ustadzah Amirul Hasanah, M.Pd. Dia mengatakan, kedatangan dosen ATVI ini membuka mata siswa terhadap perkembangan jurnalistik di era digital. Dalam acara ini siswa mendapat tuntunan dan pengetahuan untuk menulis berita.

“Ini merupakan bekal kelas X untuk melakukan tugas jurnalistik yang merupakan salah satu persyaratan kenaikkan kelas,” katanya.

Menurut Kepala sekolah SMAIT, Ibu Amirul Hasanah, M.Pd, atau Bunda Ami, pihak sekolah setiap tahunnya selalu memberikan literasi kepada siswa SMAIT dengan mengundang pengajar dari luar boarding untuk memberikan tambahan wawasan buat siswa. Literasi menulis dan Jurnalistik setiap tahunnya di berikan kepada xiswa, karena ketika mereka naik ke jenjang kelas ke kelas berikutnya, mereka harus membuat tulisan.

Seperti siswa kelas 11 SMAIT, syarat kelulusan mereka harus membuat buku cerita fiksi sebanyak 5 lembar kertas folio. Dan jika mereka mau lulus sari SMAIT, mereka diharuskan membuat tulisan karya ilmiah.

“Itu akan menjadi bekal mereka nanti setelah lulus untuk masuk ke dunia kampus,” ujar Bunda Ami.

Dikemukakan Bunda Ami, materi  literasi Jurnalistik untuk kelas 10 dan dan literasi menulis untuk kelas 11, baru dilakukan dua tahun terakhir ini.

“Ini juga jadi pembekalan siswa untuk menghadapi Ujian Akhir sekolah untuk mendapatkan penilaian akhir (PAT), soal ujiannya banyak yang bersifat literasi,” katanya lagi.

Dalam paparan bertema “Meningkatkan keterampilan jurnalistik di era digital: menyajikan berita yang lebih baik” menjelaskan bagaimana tehnik mengembangkan keterampilan jurnalistik di era serba digital.

Dalam pemberian materi, Rezajuga memberikan sejumlah contoh dan kemudian melatih siswa untuk membuat tulisan.

Peserta yakni parasiswa terlihat antusias, materi disajikan dengan diskusi yang melibatkan semua peserta.

Ditekankan juga kepada peserta arti pentingnya  ‘Tabayyun’ dalam menerima, menulis dan men-sharing sebuah berita, karena sesuai dengan ajaran Islam. Pola seperti ini sangat menarik antusiasme siswa.

Menulis Fiksi

Sementara di  kelas literasi menulis sebanyak 27 Siswa SMAIT mendapat wawasan, soal menulis fiksi bukan soal suka atau tidak suka menulis. Semua orang bisa menulis, bukan soal bakat itu hanyalah mitos, asalkan mereka mau latihan dan mulai menulis.

Para siswa tampak antusias ketika mereka diminta menuliskan berdasarkan topik, sesuai dengan video dari Kanal YouTube yang ditonton bersama. Mereka menulis tentang topik ‘Tenang’ judul lagu penyanyi Yura Yunita dan ‘Pamit’ video klip dari penyanyi Tulus.

Para siswa awalnya tidak terlalu antusias menulis, karena mereka harus menulis di atas kertas.

Mereka lebih suka menulis menggunakan Laptop atau gadget, namun pihak sekolah mengharuskan mereka menulis dengan tangan. Namun setelah dibaca hasil tulisan mereka, semua tampak terlihat mereka semuanya bisa menulis hanya butuh diberi ide atau topik. Dan beberapa tulisan mereka dibacakan di depan kelas, dan terlihat siswa semua juga kagum kalau tulisan teman teman mereka ternyata bisa menarik dan bagus.

Tentang Al-Fityan Boarding School Bogor

Al-Fityan Boarding School Bogor (ABSB) adalah cabang ke-6 dari Yayasan Al-Fityan, mempunyai konsep pendidikan Islam yang memiliki program Islamic Character Building dan Tahfidz Al-Qur’an menuju terbentuknya generasi pemimpin yang cerdas, unggul dan bertaqwa.

ABSB tersedia kelas dari tingkat PAUDIT, SDIT, SMPIT hingga Sekolah Menengah Atas Islam Terpadu (SMAIT).

Lembaga pendidikan ini mengembangkan  konsep baru dalam dunia pendidikan dengan memadukan penguasaan IPTEK dan pemahaman keimanan serta ketaqwaan yang mendalam sesuai tuntunan Al Qur’an dan hadist, sehingga membawa peserta didik pada kondisi yang terarah dan tidak mudah terbawa oleh sisi negatif dari budaya asing yang menggerus nilai-nilai Islami.

Dari sinilah bermula gagasan besar Rahma Internasional, dengan merancang strategi, merumuskan visi dan misi serta menentukan tujuan untuk berkontribusi dan terlibat aktif dalam membangun Pendidikan di Indonesia.

Pada tahun 2011, dalam sebuah kunjungan resmi, utusan Rahma Internasional yang ketika itu dipimpin oleh Almarhum Syekh Abdul Latif Al Hajiri, untuk menentukan tujuannya dan menantang gagasannya.

Pada tahun 2011, mulailah dengan pembelian tanah dan penentuan lokasi yang sesuai. Dan berkat pertolongan Allah Ta’ala, upaya itu akhirnya terealisasikan dengan pembelian tanah seluas 70.000 m². Kemudian lokasi tersebut dibangun gedung sekolah Al Fityan Boarding School Bogor dan juga untuk Sekolah Tinggi.

Pada bulan Mei 2014, utusan Rahma Internasional yang saat itu adalah Syekh Abdullah Ubaid Al Ajmi, melakukan peletakan batu pertama pembangunan proyek monumental sebagai realisasi cita-cita dan tekat untuk terus maju.

Tepat bulan Juni 2016, Al Fityan Boarding School Bogor aktif dalam pembelajaran dengan berdirinya 2 unit yaitu SDIT dan SMPIT dengan total jumlah saat itu 36 siswa. Kemudian di tahun kedua dengan unit yang lengkap yaitu PAUDIT, SDIT, SMPIT dan SMAIT dengan total jumlah 128 siswa. (Jimmy)