TNI Bantah Keras Video Panglima TNI Pimpin Deklarasi Dukungan Kepada Anies di Pilpres 2024, Ada 6 Poin Alasannya

by
Kabidpenum Puspen TNI Kolonel Sus Aidil. (Foto: Ist)

BERITABUANA.CO, JAKARTA – TNI membantah keras soal kabar adanya deklarasi dukungan kepada bakal calon presiden dari Partai Nasdem, Anies Baswedan, yang dipimpin Panglima TNI Yudo Margono. TNI menegaskan bahwa kabar itu merupakan berita bohong.

Diketahui isu itu berawal dari munculnya video di akun YouTube Manara Istana. Video itu bertajuk ‘Dipimpin Langsung Panglima Yudo Margono, Ribuan TNI Resmi Deklarasi Anies Presiden 2024’.

Atas hal itu, Kabidpenum Puspen TNI Kolonel Sus Aidil, Sabtu (20/5/2023), menegaskan bahwa ada enam poin yang menjadi perhatian TNI dalam bantahannya, yakni;

1. TNI menyatakan dengan pasti bahwa video tersebut adalah tidak benar atau hoax.

Poin 1 ini, kata Sus, penyuntingan yang dilakukan tim YouTube Manara Istana yang seolah-olah narasi di video hoax itu disampaikan oleh prajurit TNI. Dia menyebut pihaknya tengah melakukan penyelidikan terkait pembuat video hoaks tersebut.

2. Kreasi yang dilakukan oleh editor MI (Manara Istana) narasi durasi 2 menit 12 detik yang seolah-olah disampaikan prajurit TNI dengan menggunakan masker adalah tidak benar dan juga bukan suara prajurit melainkan suara orang lain yang sengaja disiapkan editor.

Saat ini, jelas Sus, video ini sedang dalam penyelidikan pihak TNI.

Dan adanya tudingan yang menyebut Panglima TNI Yudo Margono memimpin deklarasi dukungan kepada Anies Baswedan, bahwa seragam yang dipakai Yudo Margono di video hoax itu merupakan seragam saat masih menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Laut.

3. Judul menyebutkan di pimpin langsung Panglima Yudo Margo dengan seragam loreng baret biru, emblem logo TNI AL. Seharusnya seragam Panglima TNI menggunakan loreng baret hitam, emblem Mabes TNI segi lima. Dan juga video tersebut adalah kegiatan Laksamana TNI Yuho Margono di dermaga JICT Tanjung Priok saat masih menjabat Kasal.

4. Sangat tidak masuk akal kegiatan Anies Rasyid Baswedan di Bandung, diedit dengan video dikawal oleh anggota TNI dari Brigde 08. Puspen TNI menjelaskan bahwa Brigade 08 TNI tidak ada.

Atas hal itu, Kolonel Sus meminta tim YouTube Manara Istana segera memberikan keterangan kepada publik perihal penyebaran hoax tersebut. Dia menuntut adanya permintaan maaf kepada TNI.

5. Video kegiatan Laksamana TNI Yudo Margono, prajurit TNI AD dan prajurit TNI AL dari korps Marinir adalah video kegiatan ditempat lain dan tidak saat kegiatan Anies Rasyid Baswedan di Bandung.

6. TNI minta kepada pihak MI (Manara Istana) selaku pemilik produk video hoax untuk menjelaskan kepada publik dan menyampaikan permohonan maaf kepada TNI dan publik serta mencap videonya hoax di Youtube dan selanjutnya menghapus video tersebut.

Lebih lanjut Sus juga meminta masyarakat untuk cermat dalam memilah informasi. Dia mengimbau sikap kritis tiap warga diperlukan untuk mengantisipasi perpecahan menjelang Pemilu 2024.

“Tentunya kita berharap masyarakat lebih jeli melihat kiriman video atau berita yang disebarkan dalam media sosial maupun media online oleh orang-orang yang menginginkan ini hancur dengan mengadu domba komponen bangsa terutama institusi TNI. Masyarakat harus bisa menalar mana berita yang benar dan mana yang salah. Kita harus waspada apalagi sebentar lagi Indonesia akan memasuki pesta demokrasi Pilpres, Pileg dan Pilkada serentak pada tahun 2024 yang tahapan sudah dimulai pada saat ini. Kalau kita tidak arif, bijak dan cerdas menyikapi kondisi ini maka persatuan dan kesatuan kita sebagai NKRI akan hancur berantakan,” pungkas Sus. (Ram)