Tegas, Jawaban Imam Besar Masjid Istiqlal Disodorkan Pertanyaan Jadi Cawapres Ganjar Pranowo

by
Imam Besar Masjid Istiqlal, Prof. KH. Nasarudin Umar. (Foto: Ist)

BERITABUANA.CO, JAKARTA – Tegas jawaban Imam Besar Masjid Istiqlal, Prof. KH. Nasaruddin Umar, yang namanya mencuat jadi kandidat bakal calon wakil presiden (bacawapres) Ganjar Pranowo. Ia mengatakan, lebih senang mengurus umat.

“Wah itu nggak, nggak. Saya kira kami tidak pernah dihubungi apa pun. Saya kira kami lebih enjoy mengurus umat,” ujar Nasaruddin merespon kabar yang mencuat di kantor KPU RI, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (19/5/2023).

Nasaruddin mengaku tidak pernah dihubungi oleh PDI Perjuangan maupun PPP terkait cawapres Ganjar. Meski begitu, dia berkata hanya ingin mengabdikan diri untuk ketenangan bangsa.

“Ha-ha-ha, tapi saya tidak pernah dihubungi. Saya lebih enjoy mengabdikan diri untuk ketenangan, kesejukan, kualitas bangsa kita ke depan,” katanya.

Nasaruddin mengaku dirinya tidak pernah bermimpi menjadi sosok pemimpin. Nasaruddin mengaku hanya ingin bekerja dengan ikhlas.

“Saya hanya bekerja lillahi ta’ala bagaimana menciptakan ketenangan. Prinsip saya tidak mungkin bangsa Indonesia ini besar kalau penuh dengan konflik. Maka kita rawat bangsa ini menjadi bangsa yang harmonis,” katanya.

Sebelumnya, Nasaruddin Umar mengaku belum pernah bermimpi untuk menduduki jabatan politis di tengah isu menjadi cawapres Ganjar Pranowo untuk 2024.

Ketua DPP PDIP Nusyirwan Soejono menyebut bagus jika tokoh belum terpikir menjadi cawapres seperti Nasaruddin Umar.

“Akan lebih bagus apabila ada tokoh yang belum terpikir untuk menjadi wapres, seperti Nasaruddin Umar,” ujar Nusyirwan kepada wartawan, Kamis (18/5).

Menurut Nusyirwan, jika tokoh tersebut tidak pernah berpikir menjadi cawapres, maka dia akan melakukan pekerjaannya dengan ikhlas. Selain itu, dia berkata masyarakat membutuhkan pemimpin yang memiliki pengalaman yang cukup.

“Sehingga apa yang dikerjakan selama ini dilakukan dengan ikhlas tanpa kepentingan keinginan pribadi. Menghadapi tantangan ke depan sangat dibutuhkan pemimpin dengan pengalaman atau kematangan yang cukup dan rekam jejak yang baik,” katanya.

Selain pengalaman, Nusyirwan mengatakan rekam jejak yang baik pun diperlukan oleh seorang pemimpin. Dia menilai Nasaruddin Umar merupakan salah satu tokoh yang memiliki rekam jejak yang baik. (Ram)