Sindir Ganjar Selama Ini ke Mana Aja, NasDem: Baru Nyadar Kalo Merasa Terusik dengan Putusan MK 

by
Waketum Partai NasDem, Ahmad Ali. (Foto: Istimewa)

BERITABUANA.CO, JAKARTA – Waketum Partai NasDem, Ahmad Ali mengatakan bahwa selama ini Bacapres PDIP Ganjar Pranowo kemana aja, baru nyadar dan merasa terusik  putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang menjadi dasar Gibran Rakabuming Raka maju sebagai cawapres masih tetap berlaku.

“Kemarin-kemarin ke mana aja?” kata Ahmad Ali di NasDem Tower, Jakarta Pusat, Sabtu (11/11/2023).

Sebagaimana diketahui, NasDem mendukung pasangan calon Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Cak Imin). Pihaknya, untuk Gibran menjadi cawapres sama sekali tidak terusik dengan putusan MK yang masih berlaku itu. Dia mengatakan pihaknya menghormati hukum yang berlaku.

Sebelumnya, Ganjar Pranowo menyoroti kondisi politik saat ini setelah keluarnya putusan Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK) yang menyatakan Anwar Usman melanggar etik berat sehingga dicopot dari Ketua MK. Ganjar mempertanyakan mengapa putusan dari sebuah proses dengan pelanggaran etik berat bisa lolos begitu saja.

“Saya tercenung memantau perkembangan akhir-akhir ini tentang kondisi politik setelah putusan MKMK. Saya mencoba diam sejenak, saya merenungkan bangsa ini ke depan. Saya mencermati kembali kata demi kata, kalimat demi kalimat dari putusan itu yang menjadi pertimbangan dan dasar Majelis Kehormatan MK,” kata Ganjar melalui rekaman video yang diunggah di Instagramnya seperti dilihat, Sabtu (11/11/2023).

“Dari situ saya semakin gelisah dan terusik mengapa sebuah keputusan dari sebuah protes dengan pelanggaran etik berat dapat begitu saja lolos, apa ada pertanggungjawabannya kepada negara,” lanjutnya.

Ganjar juga mempertanyakan mengapa putusan tersebut masih dijadikan landasan hukum dalam bernegara. Menurutnya, hal itu seperti cahaya yang menyilaukan dan menyakitkan mata.

“Mengapa keputusan dengan masalah etik, di mana etik menjadi landasan dari hukum, masih dijadikan rujukan dalam kita bernegara. Mengapa hukum tampak begitu menyilaukan dan menyakitkan mata sehingga kita rakyat sulit sekali memahami cahayanya,” ujarnya. (Ram)