Pemkot Depok Kolaborasi Dengan FT UI Buka Jaringan Kerja Sama Internasional

by
Walikota Depok Mohammad Idris bersama jajaran FT UI (foto: ist)

BERITABUANA.CO, DEPOK – Pemerintah Kota (Pemkot) Depok menjalin kolaborasi dengan Fakultas Tehnik Universitas Indonesia (FT UI), untuk membuka jaringan kerjasama internasional.

Melalui keterangan tertulis yang diterima www.beritabuana.co, Selasa (16/5/2023) menyebut, kolaborasi tersebut, Rabu lalu diwujudkan dengan menggelar seminar Internasional Regional-CES Nasional Workshop in Indonesia, di Aula Teratai Balai Kota Depok.

Bahkan, Wali Kota Depok Mohammad Idris, menjadi keynote speaker sekaligus membuka seminar tersebut secara resmi.

Seminar internasional hasil kolaborasi Pemkot Depok bersama FT UI itu, menggandeng Asia-Pacific Network (APN) for Global Change Research dan Institute for Global Environmental Strategies (IGES) Japan.

Wali Kota Idris mengatakan, seminar tersebut, membuka kesempatan Kota Depok, membuka jaringan kerja sama secara internasional dengan negara-negara lain di dunia, yang memiliki konsentrasi dalam bidang tata kota.

Kerja sama tersebut, jelasnya, dilakukan dengan harapan menjadi solusi penyelesaian berbagai permasalahan yang ada di perkotaan.

“Seminar ini dalam rangka mewujudkan kolaborasi kita menyelesaikan persoalan-persoalan yang ada di kota, tak hanya kemacetan saja, tapi juga persoalan lingkungan hidup,” paparnya.

Idris mengharapkan, kerja sama tersebut tidak sekadar wacana, pikiran bagaimana kolaborasi antara pemerintah dan non pemerintah, serta akademisi Universitas Indonesia, bisa terwujud pemikiran-pemikiran yang kolaboratif.

“Yang diwujudkan dalam sebuah aksi, yaitu tentang masalah penataan Kota Depok yang kompleksitasnya sangat tinggi,” terang Idris.

Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan dan Penelitian Pengembangan Daerah (BP4D) Kota Depok Dadang Wihana menambahkan, stakeholder yang berada di dalam seminar tersebut, ia harapkan dapat merumuskan langkah-langkah konkret untuk membantu Pemkot Depok memecahkan masalah lingkungan, sampah, dan lainnya.

“Poin pentingnya itu bisa merumuskan kebijakan terkait perencanaan kota dan pedesaan, nantinya rumusan itu akan dibawa ke level internasional,” tekannya.

Ketua Panitia Seminar Internasional Regional-CES Nasional Workshop 2023, Daniel Harvey Tulis mengungkapkan, pihaknya ingin memperkenalkan Kota Depok hingga ke level internasional melalui seminar tersebut.

“Penetapan Depok menjadi tuan rumah seminar internasional, lantaran kota bertajuk Sejuta Maulid ini memiliki keunikan,” tukasnya.

Menurutnya, di tengah keberadaannya sebagai kota metropolitan, namun Depok tidak meninggalkan kawasan pedesaan yang berada di pinggir kota tersebut.

“Itu malah menjadi ciri khas dari Depok, masih ada persawahan, Depok heritage itu yang ingin kami perkenalkan jika suatu kota bisa tumbuh pesat, tapi tidak menghilangkan ciri kota itu sendiri,” pungkasnya.

Sebagai tambahan, Kota Depok menjadi tuan rumah seminar Internasional Regional-CES Nasional Workshop 2023 selama dua hari, dari tanggal 10 hingga 11 Mei 2023 lalu.

Dalam kegiatan tersebut, ada juga tinjauan ke sejumlah tempat potensial di Kota Depok yang sejalan dengan tema, Perkotaan dan Pedesaan.

Antara lain, ke Alun-alun Kota Depok, persawahan di Kecamatan Tapos, dan cagar budaya di area Depok Lama. (Rki)