KMI Beri Jempol ke Kapolri yang Sigap Mindaklanjuti Ibu Korban Investasi Bodong

by
Ketua KMI, Edi Homaidi.

BERITABUANA.CO, JAKARTA – Ketua Kaukus Muda Indonesia (KMI) acungi jempol atas sikap dan langkah sigap Kapolri Jenderal Polisi Lisyo Sigit Prabowo menindaklanjuti keluhan seorang ibu korban investasi bodong, yang sempat teriak-teriak dari balkon ruang rapat Komisi III DPR RI di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, pada Rabu 12 April kemarin.

“Respon Kapolri Jenderal Sigit memerintahkan anak buahnya menemui ibu korban investasi bodong (yang diketahui bernama Sri Hartiningsih) usai rapat kerja dengan Komisi III DPR RI tersebut, patut kita acungi jempol. Kita juga apresiasi langkah pak Kalpolri Sigit,” ucap Edi Homaidi melalui keterangan tertulisnya, Jumat (14/4/2023).

Seperti diketahui, saat rapat kerja Kapolri dengan Komisi III DPR RI, ada seorang ibu berteriak kepada Kapolri dari balkon ruang rapat. Ibu yang mengaku korban penipuan Koperasi NMSI itu mengaku bahwa laporan polisi yang pihaknya layangkan belum juga diproses.

Menanggapi keluhan tersebut, Kapolri Listyo Sigit lantas memerintahkan Kabareskrim Polri Komjen Agus Andrianto dan Kadiv Propam Polri Irjen Syahar Diantono menemui seorang ibu yang histeris di tengah rapat Kapolri dan Komisi III DPR RI.

“Ini saya minta Pak Kabareskrim dan Kadiv Propam temuin terkait permasalahannya apa,” kata Jenderal Sigit kepada wartawan usai rapat bersama Komisi III DPR RI.

Melanjutkan pernyataannya, Edi Homaidi optimistis Bareskrim Polri bisa menolong masyarakat khusus para nasabah yang menjadi korban investasi bodong, seperti ibuSri Hartiningsih yang sempat berteriak-teriak di balkon ruang rapat Komisi III DPR RI itu.

“Kami berharap Bareskrim Polri bisa segera bergerak dan menginformasikan kepada masyarakat. Kami berharap agar Polri bisa memacu kinerja-nya dengan baik,” harap eksponen Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) itu.

Diketahui, Bareskrim Polri telah memutuskan mengambil alih kasus dugaan koperasi bodong yang disampaikan korban di tengah-tengah rapat kerja Komisi III DPR dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Kabareskrim Polri Komjen Agus Andrianto menyebut keputusan mengambil alih tersebut dilakukan usai pihaknya bertemu langsung dengan para korban pada Kamis (13/4/2023) hari ini.

“Keputusan rapat tadi demikian agar bisa ditangani secara komprehensif agar proses pengusutan serta konstruksi kasus tersebut akan dapat berjalan lebih jelas Agus seraya menambahkan bahwa peristiwa penipuan investasi bodong ini terjadi di sejumlah Provinsi, sehingga untuk mempermudah merekonstruksi perkaranya lebih komprehensif, maka ditarik ke Bareskrim Polri. (Asim)