Ibu Nyai Hj. Sinta Nuriyah: Persatuan Anak Bangsa Tiang Utama Tegaknya NKRI

by
Ibu Nyai Hj. Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid Saat Mengisi Ceramah Kebangsaan di Polresta Makota. FOTO: Screenshoot IG Polrestamalangkotaofficial

BERITABUANA.CO, MALANG KOTA- Istri Presiden ke-4 RI, Ibu Nyai Hj. Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid (Gus Dur) menyampaikan pesan kepada masyarakat agar senantiasa memperkokoh keimanan, ketakwaan dan akhlak untuk memperkuat kerukunan dan persatuan Indonesia.

Hal tersebut disampaikan Ibu Nyai Hj. Sinta Nuriyah saat memberikan Ceramah Kebangsaan yang bertema ‘Dengan Berpuasa Kita Tempakan Kembali Ketaqwaan, Kemanusiaan, Moral, dan Persatuan ke Dalam Jiwa Anak Bangsa’ di Ballroom Sanika Satyawada, Polresta Malang Kota, Rabu (5/4/2023).

“Di bulan puasa ini, kita tempa lagi ketakwaan, keimanan, moral, kemanusiaan, kerukunan, dan persaudaraan sesama anak bangsa Indonesia. Karena bagaimana pun, kerukunan, persaudaraan, dan persatuan anak bangsa merupakan tiang utama tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),” ucap Ibu Nyai Hj. Sinta Nuriyah sebagaimana dikutip www.beritabuana.co dari laman NU Online, Kamis (6/4/2023).

Ibu Nyai Hj. Sinta Nuriyah lalu menyinggung lima perkara yang disebutkan Imam Ghazali dalam kitabnya. Kelimanaya yakni menjaga agama (hifdz ad-din), menjaga jiwa (hifdz an-Nafs), menjaga akal (hifdz al-aql), menjaga harta (hifdz al-Mal), dan menjaga keturunan (hifdz an-Nasl).

Menurutnya, hal seperti ini penting dilakukan karena Indonesia banyak dilanda beragam musibah. “Bersyukur karena kita telah terlepas dari bencana Covid-19. Tapi, masih banyak musibah yang sering menimpa, seperti banjir, tanah longsor, bahkan musibah sepak bola di Kanjuruhan. Lebih dari itu, saat ini juga tengah terjadi bencana kemerosotan moral, banyak pemerkosaan, perampokan, pencopetan,” paparnya.

Ibu Nyai Hj. Sinta menyebutkan, hal demikian kerap terjadi menunjukan bahwa jiwa dan hati manusia mulai keropos dan sensitivitas kemanusian semakin tipis. Ia pun menyayangkan banyaknya persoalan yang melanda bangsa Indonesia, terutama dari segi moral masyarakat.

Dalam kesempatan itu, Ibu Nyai Hj. Sinta juga ikut menyoroti terkait gaya hidup pamer harta (flexing) yang semakin hari kian banyak dilakukan. Tidak hanya di kalangan orang kaya, tapi juga di kalangan pejabat. Dan sayangnya, kekayaan yang dipamerkan dihasilkan melalui tindakan atau cara yang tidak halal.

“Rasanya kesal sekali, kekayaan yang didapat tidak bersih kok dipamer-pamerkan. Saya sendiri juga tidak mengerti jalan pikirannya. Kalau kekayaan dari hasil usaha kerja keras dan cara-cara yang halal, itu pantas. Agar dicontoh orang lain bahwa kita bisa kaya karena kerja keras dan (cara) halal. Tetapi apabila tidak halal, kenapa harus dipamer-pamerkan. Itu kan namanya bukan pikiran yang bersih, dan karena tidak bersih maka semuanya tidak bersih,” tambahnya.

Kagumi Sosok Gus Dur

Sementara itu, Dalam sambutannya, Kapolresta Malang Kota Kombes Pol. Budi Hermanto menyampaikan bahwa semua yang hadir di sini untuk mendengarkan ceramah kebangsaan dan tausyiah terkait apa yang kita teladani dari Almarhum, Almaghfurlah KH. Abdurrahman Wahid semasa hidupnya yakni persaudaraan dan kearifan lokal yang terus digelorakan untuk kemajuan NKRI.

“Beliau mengajarkan bahwa tingkat keimanan kita sebagai insan manusia sangatlah penting apapun pekerjaan dan profesi kita, kita pada hari ini secara khusus akan mendengarkan ceramah wawasan kebangsaan dan juga tausyiah, semoga kita menjadi benteng dalam menjaga kedaulatan NKRI selalu mendapatkan perlindungan dari Allah SWT,” kata Kapolresta.

Kapolresta Malang Kota Kombes Pol Budi Hermanto lalu menyampaikan kisahnya di tahun 2000. Dimana, saat itu, dirinya pasca lulus akademi kepolisian (Akpol) dan dilantik oleh Presiden RI ke-4, KH Abdurrahman Wahid.

“Tauladan beliau sangat luar biasa. Gus Dur di depan untuk mengawal NKRI, Gus Dur ditengah untuk menengahi konflik sosial, membuka toleransi antar umat bersama, dan Gus Dur melambai, bagaimana Gus Dur saat sudah meninggal kita, amaliyahnya yang kita teruskan,” tutur Kapolresta.

Selanjutnya, di akhir kegiatan, Ibu Nyai Hj. Sinta Nuriyah diberi kenang-kenangan berupa lukisan Gus Dur oleh Kapolda Jatim Irjen Toni Harmanto dengan disaksikan langsung Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) KH. Marzuki Mustamar, Kapolresta Makota, Kombes Pol Budi Hermanto. Hadir pula dalam kegiatan tersebut, Walikota Malang H Sutiaji, dan lainnya. (Fadloli)