Said Abdullah: Pejabat Tinggi Kemenkeu agar Klarifikasi Kekayaan ke APH

by
Ketua Badan Anggaran DPR RI Said Abdullah (kiri) berbicara dengan Menkeu Sri Mulyani. (Foto: Humas DPR RI)

BERITABUANA.CO, JAKARTA – Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI Said Abdullah menyarankan kepada Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani supaya memobilisasi para pejabat tinggi di kementerian yang dipimpinnya, untuk mengklarifikasi kekayaan ke Aparat Penegak Hukum (APH). Langkah klarifikasi kekayaan ini, untuk menjawab keraguan publik pasca kasus pamer harta oleh keluarga mantan pejabat Ditjen Pajak Rafael Alun Trisambodo, dan gaya hidup mewah alias hedon sejumlah pejabat Ditjen Pajak dan Ditjen Bea Cukai.

“Publik berhak melakukan kontrol dan berhak bertanya atas situasi yang mereka anggap ganjil,” kata

Said Abdullah melalui keterangan pers resminya, Kamis (2/3/2023).

Namun, masih menurut politisi PDI Perjuangan ini, publik juga perlu disuguhkan informasi yang berimbang lantaran selama ini Menkeu telah menjatuhkan banyak sanksi terhadap para pegawai Kemenkeu karena terbukti melakukan fraud.

“Kemenkeu pada tahun lalu telah menerima 185 pengaduan fraud oleh pegawai Kemenkeu dan 96 di antaranya telah dijatuhi hukuman. Pada tahun 2021, Menkeu telah menjatuhkan hukuman terhadap 114 pegawai Kemenkeu atas pengaduan publik terhadap 174 pegawai yang dianggap fraud,” sebutnya lagi.

Said menilai tindakan seperti itu patut diapresiasi dan perlu disampaikan ke publik untuk menunjukkan bahwa Kemenkeu terus melakukan koreksi ke dalam untuk menjaga integritas pegawai, serta menjadikan hal itu sebagai momentum untuk melakukan reformasi birokrasi dan penataan sistem tata kelola pemerintahan yang baik.

Dengan demikian, ia meminta masyarakat tetap proporsional dan obyektif melihat keadaan, sehingga kinerja Ditjen Pajak dan Ditjen Bea Cukai tetap harus diapresiasi. Dua institusi ini merupakan pilar penting penopang pendanaan penyelenggaraan negara dan pembangunan.

“Jangan sampai sorotan ini malah membuat kinerja pajak dan bea cukai menurun karena terjadi demotivasi kerja di internal pegawai,” tegasnya.

Oleh karena itu, dirinya berharap para pegawai di bawah Kemenkeu, khususnya Ditjen Pajak dan Ditjen Bea Cukai, terus bekerja keras walau sedang menjadi sorotan publik. Adapun kerja yang hebat akan meruntuhkan keraguan publik.

“Dengan berbagai langkah perbaikan yang dilakukan, kami yakin persepsi publik terhadap Kemenkeu akan kembali pulih dan menjadikan seluruh jajaran Kemenkeu makin matang sebagai bagian dari abdi negara,” tutup Said Abdullah. (Asim)