Tragedi Kanjuruhan Jadi Terbesar Kedua dalam Sejarah Sepakbola Dunia

by
Gas Air mata ditembakan ke arah penonton yang berada di tribun. (Foto: FB)

BERITABUANA.CO, JAKARTA– Pertandingan Derby Jawa Timur yang mempertemuan tuan rumah Arema FC melawan Persebaya memakan banyak korban jiwa. Tercatat, 127 orang meninggal yang diakibatkan kericuhan didalam stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang usai pertandingan.

Korban jiwa sebanyak 127 jiwa di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang ini menjadi tragedi terbesar kedua dalam sejarah sepakbola dunia setelah di Peru pada 1964 silam sebagaimana dikutip dari Priceonomics.

Tragedi terbesar di Peru ini terjadi di Estadion Nacional. Saat itu, tuan rumah Peru menghadapi Argentina pada babak kualifikasi kedua Olimpiade Tokyo.

Kejadian saat itu bermula usai wasit menganulir gol dari Timnas Peru. Salah seoarang suporter yang tak terima kemudian masuk ke stadion dan memukul wasit.

Akibat kejadian itu, polisi secara brutal menghajar pria tersebut. Kerumunan suporter pun kemudian tak terhindarkan.

Perkelahian membesar dan berujung 328 orang tewas karena sesak napas dan/atau pendarahan internal, meskipun kemungkinan jumlah korban tewas lebih banyak.

Sebelum tragedi Kanjuruhan pecah, kejadian di Afrika adalah yang memakan korban jiwa terbanyak kedua. Insiden itu terjadi di Stadion Accra Sports, Kinbu Road, Accra, Ghana, pada 9 Mei 2001 dalam pertandingan derby antara tuan rumah Hearts of Oak dengan sesama klub dari Accra, Asante Kotoko.

Pada pertandingan itu, Tim tamu unggul 1-0 mendekati akhir pertandingan, namun tuan rumah mencetak dua gol untuk berbalik unggul pada laga tersebut.

Memasuki lima menit terakhir, para pendukung Asante Kotoko yang frustrasi mulai menjebol kursi dari tribune dan langsung melemparkannya ke lapangan. Polisi menanggapi aksi ini dengan menembakkan gas air mata ke kerumunan yang menyebabkan kepanikan.

Tragedi diperparah oleh fakta bahwa gerbang stadion terkunci sehingga mengakibatkan orang-orang tidak bisa keluar stadion. Akibat insiden tersebut, 126 orang meninggal karena kekurangan oksigen.

Dalam kasus ini, enam polisi didakwa atas pembunuhan.

Sementara itu, Pemerintah Ghana memberikan beasiswa khusus untuk anak-anak dari para korban.

Di belakang tragedi Accra ada kejadian memilukan di Hillsborough. 95 orang meninggal pada kejadian dalam laga Liverpool vs Nottingham Forest. Seorang lagi meninggal setelah mendapatkan perawatan sehingga menambah jumlah korban menjadi 96 orang. (Tim)