Kembali Dicatut Namanya, Wawalkot Depok Minta Perbankan Laporkan Rekening Penipu

by
Wawalkot Depok Imam Budi Hartono (foto: ist)

BERITABUANA.CO, DEPOK – Nama dan foto Wakil Wali Kota Depok, Imam Budi Hartono (IBH) kembali dicatut untuk penipuan lewat aplikasi WhatsApp (WA).

Untuk itu Ia meminta pihak provider telusuri nomer penipu tersebut dan pihak perbankan diminta pemilik rekening penipu dilaporkan kepada pihak kepolisian.

Kali ini, menurutnya penipu yang mencatut nama dan fotonya menggunakan modus pelelangan mobil.

“Warga Depok semua, modus baru lagi, penipuan menggunakan foto saya, pelelangan mobil, mohon jangan dipercaya, ini penipuan,” ujarnya, dalam keterangan tertulis yang diterima beritabuana.co, Minggu (31/7/2022).

IBH meminta, kepada provider agar dapat menelusuri nomor dari penipu agar dapat segera ditangkap. Penipu menggunakan nomor 0857-6208-9380.

“Untuk perbankan saya juga minta agar pemilik nomor rekening penipu ini bisa segera dilaporkan kepada pihak yang berwajib,” paparnya.

Ia menjelaskan, sudah banyak para pejabat dipalsukan atau dicatut namanya untuk penipuan. Ia berharap, agar pihak kepolisian bertindak cepat dan membongkar para sindikat ini.

“Semoga ke depan perbankan menambah persyaratan dalam pembuatan rekening. Selain KTP juga menggunakan foto atau sidik jari, sehingga, bisa ditangkap para penjahat penipuan ini,” tekannya.

Sebelumnya, kejadian serupa juga dialami oleh Wali Kota Depok, Mohamamd Idris serta Sekretaris Daerah Pemkot Depok, H Supian Suri.

Dimana, nomor ponsel Wali Kota Depok, Mohammad Idris dibajak oleh orang tak bertanggungjawab. Informasi itu beredar luas dari broadcast WhatsApp dan media sosial lainnya.

Hal tersebut dibenarkan oleh Kepala DinasKomunikasi dan Informatika Kota Depok, Manto.

“Benar (dibajak,red). Kami sedang meminta tim untuk mengantisipasinya,” ujarnya.

Dikatakan Manto, pelaku menggunakan dua nomor berbeda atas nama Walikota. Dalam broadcast di media sosial menyebutkan, jika ada nomor +62 81331766882 yang mengatasnamakan Walikota agar berhati-hati.

“Nomornya berbeda-beda, yang satu lagi +6281233187768. Yang jelas, kedua nomor itu bukan nomor ponsel Pak Wali,” tegasnya.

Lebih lanjut ia mengatakan, modus pelaku dengan cara pura-pura menggalang dana dan meminta uang kepada masyarat.

“Dipastikan itu modus penipuan,” ungkapnya.

Sebelumnya, beberapa minggu lalu Sekretaris Daerah, Supian Suri juga mengalami hal serupa. Diduga, pelaku merupakan orang yang sama. (Rki)