Hidupkan Olah Raga Tradisional, Pemkot Gelar Festival Pe Luru Hawu

by
Wali Kota Kupang, Jeriko usai membuka festival Pe Luru Hawu. (Foto: iir)

BERITABUANA.CO, KUPANG – Dalam rangka menghidupkan kembali olah raga tradisional yang hampir punah, Pemerintah Kota (Pemkot) Kupang menggelar Festival Pe Luru Hawu.

Kegiatan dilaksanakan di kawasan pantai Lai Lai Besi Koepan, Sabtu (23/04/2022), dan dibuka oleh Wali Kota Kupang, Jefirstson Riwu Kore.

Kegiatan yang digagas oleh Dinas Pemuda dan Olah Raga Kota Kupang tersebut mengusung tema ; Jadikan Pe Luru Hawu Sebagai Ajang Festival Pembudayaan Olah Raga Rekreasi Menuju Kota Kupang Sebagai Destinasi Wisata Indonesia.

Dalam sambutannya Jeriko panggilan akrab Wali Kota Kupang menegaskan bahwa permainan dan olah raga tradisional seperti Pe Luru Hawu, sebagai salah satu kebudayaan bangsa perlahan mulai hilang dan sangat sulit ditemui di masyarakat.

“Hal ini terjadi akibat perkembangan zaman yang semakin modern, sehingga anak-anak, remaja bahkan orang dewasa mulai beralih pada permainan modern seperti game online, yang tentu sangat berdampak pada kesehatan,” papar Jeriko.

Oleh sebab itu, aku Jeriko, melalui kegiatan ini pemerintah mengambil peran lebih, dan mendorong terciptanya kreativitas bersama dengan masyarakat, sebagai inisiator, juga sebagai fasilitator dalam rangka menghadirkan dan mengembangkan kembali berbagai kebudayaan di NTT sebagai kearifan luhur nenek moyang.

“Kearifan ini, mampu mempererat persaudaraan di antara nenek moyang kita dahulu. Akhir-akhir ini ada banyak daerah di Indonesia yang mengangkat kearifan lokalnya menjadi pesona wisata yang membanggakan,” jelas Jeriko.

Pihaknya mengapresiasi Dispora Kota Kupang dan para tokoh adat Sabu, yang mau bersama-sama dengan pemerintah untuk mengangkat kembali kebudayaan tradisional Pe Luru Hawu yang hampir punah ini.

Kadispora Kota Kupang, Maxi Jemy D. Didok dalam laporannya menyampaikan, Festival ini diselenggarakan dalam rangka menyongsong HUT Kota Kupang yang ke-136 dan Hari Jadi Kota Kupang sebagai daerah Otonom yang ke-26.

“Maksud dari penyelenggaraan festival ini, untuk memperkuat landasan kebudayaan olah raga di Kota Kupang. Dan secara tidak langsung ikut memasyarakatkan dan memasalkan olah raga rekreasi di kalangan masyarakat Kota Kupang,” paparnya.

Disamping itu, tambah Maxi Didik, turut berpartisipasi dalam pengembangan pembudayaan olah raga rekreasi dan tradisional di Kota Kupang.

“Kegiatan ini bertujuan untuk mengembangkan kebudayaan olah raga rekreasi dan tradisional, yang berpotensi untuk meningkatkan daya tarik wisata, sekaligus melestarikan nilai-nilai budaya melalui olah raga tradisional,” tandas Maxi Didok.

Peserta festival sebanyak 30 pasang peserta atau 60 orang peserta, yang akan saling adu ketangkasan. (iir)