Biden Keras Sebuat Putin Sebagai ‘Penjahat Perang’

by
Presiden AS terpilih, Joe Biden.

BERITABUANA.CO, WARSAWA – Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden bicara sangat keras melebelian Presiden Rusia Vladimir Putin sebagai ‘penjahat perang’,  dengan membandingkan invasi militer Rusia ke Ukraina dengan tragedi saat China menindak tegas unjuk rasa di Alun-alun Tiananmen tahun 1989 silam.

Hal itu diungkapkan Joe Biden, seperti dilansir AFP, Sabtu (26/3/2022), saat mengunjungi tentara AS yang ditugaskan di Polandia.

Biden pun memuji Ukraina karena menunjukkan tekad kuat melawan invasi Rusia, bahkan menganalogikannya seperti ‘seorang wanita berusia 30 tahun yang berdiri di depan sebuah tank dengan senapan’ — mirip seperti momen terkenal dari tragedi Tiananmen di China.

Dia pun membandingkan perlawanan Ukraina terhadap Rusia dengan unjuk rasa pro-demokrasi di Alun-alun Tiananmen tahun 1989 silam.

“Maksud saya, berbicara tentang apa yang terjadi di Alun-alun Tiananmen. Ini setara Alun-alun Tiananmen,” cetus Biden dalam komentarnya.

Berbicara kepada tentara AS, Biden menyatakan: “Anda berada di tengah pertarungan antara demokrasi dan autokrat. Apa yang Anda lakukan adalah penting, sungguh penting.”

Dalam pernyataannya, Biden juga menyebut Putin sebagai ‘seorang pria yang, sejujurnya, menurut saya adalah seorang penjahat perang’.

“Dan saya pikir kita akan memenuhi definisi hukum itu juga,” ucapnya.

Biden tiba di kota Rzeszow, Polandia bagian tenggara pada Jumat (25/3/2022) waktu setempat, yang berjarak 80 kilometer dari perbatasan Ukraina. Biden menuturkan dirinya ingin memantau langsung kehancuran akibat konflik di Ukraina.

“Mereka tidak mengizinkan saya, saya kira, untuk melintasi perbatasan,” ujarnya.

Selama di Warsawa, Biden bertemu pemimpin Polandia dan dijadwalkan bertemu dua Menteri Ukraina yang menggelar pertemuan langsung dengan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dan Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin. Dia dijadwalkan mengakhiri kunjungannya pada Sabtu (26/3/2022), dengan menyampaikan pidato.

Polandia merupakan negara Uni Eropa dan anggota NATO yang menampung jutaan pengungsi Ukraina, juga memberikan bantuan finansial dan persenjataan kepada Ukraina. (Kds)