Pabrik Sepatu Bata Tutup, 233 Buruh Terkena PHK

by
Sepatu Bata. (Ilustrasi/Foto: Ist)

BERITABUANA.CO, JAKARTA – Pabrik sepatu Bata di Purwakarta, Jawa Barat, ditutup. Akibat penutupan ini, setidaknya 233 buruh dikabarkan jadi korban pemutusan hubungan kerja (PHK).

Atas hal itu, Sekjen Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Eko Cahyanto, menjelaskan, industri membutuhkan 3 hal agar menghasilkan produk yang dapat memenangkan pasar. Salah satunya, inovasi.

“Terkait Bata, yang 2 hari ini cukup ramai diberitakan. Bata di sini sudah ada sejak zaman Hindia Belanda. Kenapa tutup? Industri itu memang membutuhkan 3 hal,” katanya kepada wartawan di Jakarta, Selasa (7/5/2024).

Selain dari investasi, tambah Eko, memang harus terus menerus dilakukan, apakah dari sisi capital-nya untuk improvement. Kemudian dari sisi teknologi juga harus mereka update. Kemudian, tenaga kerja juga harus memenuhi kompetensi.

Dengan ketiga aspek itu, ujarnya, industri atau pabrik manufaktur bisa menghasilkan produksi yang mampu unggul di pasar.
“Minimal 3 ini, sehingga industri bisa menghasilkan produk paling update, paling inovatif dan efisien, sehingga bisa memenangkan pasar,” kata Eko.
“Ini yang memang harus dilakukan industri. Karena itu, Kemenperin punya yang namanya Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri, yang bisa membantu dan memfasilitasi industri dalam kaitannya pengembangan teknologi. Dan dengan Badan pengembangan sumber daya industri terkait sumber daya manusianya,” papar Eko.
Seperti diketahui, PT Sepatu Bata Tbk (BATA) terpaksa harus menyetop salah satu pabrik sepatu di daerah Purwakarta, Jawa Barat. Imbasmnya, sebanyak 233 pekerja atau buruh langsung terkena pemutusan hubungan kerja (PHK).
“Berdasarkan surat pelaporan penghentian aktivitas pabrik yang disampaikan oleh Bata kepada kami bahwa jumlah tenaga kerja yang ter-PHK itu sebanyak 233 orang,” ungkap Ketua Bidang Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan Disnakertrans Jawa Barat Firman Desa dalam Evening Up CNBC Indonesia, Selasa (7/5/2024).
Menurutnya, pabrik Bata di Purwakarta sudah menghentikan produksi. Dalam surat yang disampaikan Bata serta monitoring Disnakertrans Jawa Barat, dia mengungkapkan alasan Bata menghentikan total produksinya.
“Pabrik Bata sesuai pemantauan kita sudah mengalami kerugian sejak 2020 order mereka jauh berkurang terkait produk ini. Perusahaan mengalami kerugian, buruh Bata juga sudah mengetahui. Kita baru menerima surat per tanggal 2 Mei 2024,” kata Firman. (Ram)