BERITABUANA.CO, NUSA DUA- Ketua DPR RI Puan Maharani menaruh perhatian besar pada isu kesetaraan gender dalam 144 th Inter Parliamentary Union (IPU) ke-144 yang dihelat di Nusa Dua, Provinsi Bali. Buktinya, dalam pidatonya pembukaan Sidang IPU, Puan mengingatkan kalau perempuan terkena dampak yang paling besar, karena delapan puluh persen dari displaced persons akibat perubahan iklim adalah perempuan.
“Ketidaksetaraan gender berarti tidak dilaksanakannya secara penuh demokrasi dan hak asasi manusia. Kita perlu memastikan partisipasi aktif perempuan pada proses pengambilan keputusan, terutama di badan publik. Kesetaraan gender juga terkait akses kepada kekuasaan,” ujar Puan di depan Parlemen Anggota IPU, Selasa kemarin (22/3/2022).
Puan menekankan perlunya bbekerja sama untuk memastikan kepentingan perempuan tetap didengar, dan kebutuhannya diperhatikan. Sebab menurut dia, perempuan perlu mendapat akses yang sama kepada kekuasaan dan untuk menjadi bagian dalam pengambilan keputusan.
“Merrka yang memegang kekuasaan harus memiliki wawasan untuk mengembangkan kesetaraan gender. Jadi, IPU harus berada di garis terdepan, lead by example, dalam mengarusutamakan kesetaraan gender,” beber Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) 2014-2019 ini.
Lebih lanjut, Ketua DPP PDI Perjuangan ini menegaskan, parlemen dapat menjadi agen perubahan dalam mengimplementasikan agenda kesetaraan gender yang lebih baik di negaranya masing-masing. Semisal, partisipasi perempuan dalam pengambilan keputusan akan memungkinkan terciptanya kepemimpinan perempuan di berbagai bidang.
“epemimpinan perempuan dapat terlaksana jika terdapat dasar kesetaraan gender yang solid di masyarakat. Membangun kesetaraan gender tidak dapat dilakukan sendiri oleh perempuan. Dibutuhkan kemitraan dan dukungan dari laki-laki. Pendidikan dan lingkungan yang kondusif juga berperan penting dalam membangun kesetaraan gender,” tandasnya. (Ery)
