Banjir Kaltim, Irwan Minta Presiden Jokowi Turun Tangan Bantu Rakyat

by

BERITABUANA.CO, JAKARTA— Banjir besar melanda Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur terus menjadi perhatian nasional. Banjir yang menyebabkan ribuan warga mengungsi pun mendapat sejumlah kritikan, khususnya tentang mitigasi.

Anggota Komisi V DPR RI Irwan, misalnya. Ia berpandangan dalam penanganan banjir besar tersebut tampak tidak terlihat ketidaksiapsiagaan pemerintah daerah Kutai Timur (Kutim) menangani korban terdampak banjir.

“Faktanya, masih banyak posko-posko mandiri yang didirikan secara swadaya oleh masyarakat. Selain itu proses evakuasi warga pun masih belum merata,” tegas Irwan kepada awak media, di Jakarta, Rabu (23/3/2022).

“Dan warga harus menggunakan ketinting atau perahu milik warga lainnya untuk kebutuhan evakuasi,”tambahnya.

Politisi Senayan asli Sangkulirang ini mengatakan ketidaksiapsiagaan Pemkab Kutim dalam menangani bencana banjir tak terlepas dari faktor pendanaan APBD, di mana dana tidak terduga tidak cukup untuk bisa menghadapi bencana yang terjadi.

“Karena itu, saya meminta pemerintah Pusat. Presiden Jokowi melalui kementerian dan badan terkait bencana bisa segera membantu rakyat Kutim yang sedang dilanda musibah,” sergah Ketua DPD Demokrat Kalimantan Timur tersebut.

Sementara itu, terlepas dari persoalan penanganan korban terdampak banjir, Irwan mengkritisi mitigasi bencana banjir sejauh ini. Pria yang menyandang gelar doktor ilmu kehutanan ini paham betul persoalan banjir yang terjadi di daerah itu.

Ia mengaku tidak terkejut dengan banjir yang terjadi, utamanya di Kecamatan Sangatta Utara dan Sangatta Selatan. Karena dari segi keilmuan, dua kecamatan tersebut berada di kawasan hilir yang sangat mudah terpengaruh pasang surut air laut.

“Logika sederhana, saat ada debit air yang tinggi di hulu, kemudian ada pasang air tertinggi, sehingga kedua kecamatan itu pasti terkena banjir. Itu harusnya sudah dilihat sebagai warning (peringatan) sejak berdirinya Kutai Timur,”paparnya.

“Sehingga kemudian menjadi isu-isu strategis dan skala prioritas pemimpin-pemimpin Kutim terdahulu untuk memitigasi potensi bencana banjir ini tidak berulang,” bebernya.

Ihwal perdebatan dugaan tambang yang jebol dan kondisi tutupan lahan yang berubah, Irwan melihat kemampuan DAS Sangatta masih cukup bagus. Karena di sisi kiri DAS tersebut masih terdapat taman nasional, sehingga masih mampu menampung debit air dari hulu ke hilir.

“Permasalahan banjir di Sangatta saya lihat lebih dipengaruhi pasang tinggi air laut dan penyempitan pada aliran sungai. Penyebab lainnya adalah drainase kota yang buruk dan belum tuntas,”pungkasnya. (Jal)