Ketua KPU Bilang, Pemilu 2019 Lalu Jadi Pembelajaran Berharga

by

BERITABUANA.CO, JAKARTA – Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pusat, Ilham Saputra mengatakan, Pemilu 2019 menjadi salah satu pembelajaran berharga dalam penyelenggaraan pemilu, karena banyaknya korban jiwa Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS). Hal itu akibat rumitnya penyelenggaraan pemilu di Indonesia, yang menjadi salah satu penyebab banyaknya korban jiwa yang berjatuhan.

“Tak sedikit kemudian para petugas KPPS yang kelelahan sehingga menimbulkan korban,” sebut Ilham dalam Gelora Talk bertajuk ‘Pemilu 2024: Perbaikan dan Harapan’, Rabu (2/2/2022) petang.

Namun, untuk pelaksanaan Pemilu Serentak 2024, Ilham pun memastikan bahwa KPU telah mengubah batas usia maksimal 50 tahun bagi petugas KPPS. Hal dimaksud, lanjut dia untuk mengantisipasi rentannya petugas mengalami kelelahan.

“Itu kita coba perbaiki pada Pemilihan Kepala Daerah 2020, kita batasi usia,” ujar Ilham yang mengklaim bahwa KPU telah membuat sistem informasi rekapitulasi elektronik (Sirekap) dalam pelaksanaan Pilkada 2020.

Namun diakuinya, penggunaan Sirekap hanya sebatas untuk membantu percepatan kerja KPU dan mempublikasikan hasil penghitungan suara.

Lebih lanjut, Ilham menilai bahwa pemilu di Indonesia sangat rumit terlebih jika dilakukan secara serentak dengan lima kotak pada Pemilu 2024.

“Tapi, tetap saja, Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tetap berlaku sampai saat ini. Pemilu serentak akan terlaksana di 2024,” tutur Ilham. (Jal)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *