BERITABUANA.CO, JAKARTA – Direktur Jenderal Bina Pemerintahan Desa (Pemdes) Kemendagri Yusharto Huntoyungo meyakini program desa wisata dapat memberikan dampak bagi perekonomian masyarakat.
Hal itu disampaikan Yusharto saat melakukan peninjauan secara langsung terhadap pengembangan desa wisata di Desa Kertarahayu, Kecamatan Setu, Kabupaten Bekasi, Sabtu (22/1/2022).
Dalam kunjungannya tersebut, Yusharto mengaku kagum dengan kemampuan desa dalam pengembangan pariwisata berbasis konsep ekowisata yang memanfaatkan potensi kelestarian dan keasrian kondisi lingkungan sebagai daya tarik wisata bagi para pengunjung.
“Mudah-mudahan kedepannya, dapat ditingkatkan atraksi-atraksi wisata dan munculnya produk UMKM masyarakat setempat yang dapat menjadi komoditas ekonomi bagi desa wisata ini,” kata Yusharto dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, dimuat Senin (24/1/2022).
Yusharto juga menyarankan agar segera dikembangkan homestay guna memberikan layanan penginapan bagi wisatawan yang berkunjung di desa wisata ini.
Untuk diketahui, Desa Kertarahayu, pada tahun 2021 kembali meraih juara 1 tingkat Provinsi Jawa Barat pada Program Peningkatan Peranan Wanita Menuju Keluarga Sehat Sejahtera (P2WKSS).
Prestasi ini perlu dijaga dan dipertahankan melalui penguatan peran kader PKK dan posyandu serta stakeholder lainnya, baik dalam konteks pengembangan desa wisata dan kegiatan lain yang mampu mendukung perekonomian masyarakat.
“Maupun upaya untuk melakukan percepatan penurunan stunting sebagai salah satu program prioritas nasional,”sebut dia.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan dan Masyarakat Desa Kabupaten Bekasi Ida Farida menyampaikan bahwa prestasi dan pengembangan desa wisata yang telah diperoleh dan terlaksana saat ini penting kiranya untuk dipertahankan.
Sehingga, sambung dia, dapat memberikan dampak besar bagi masyarakat yakni berupa peningkatan perekonomian.
Kepala Desa Kertarahayu Rudi Catur Pribadi mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya atas kunjungan dan perhatian yang dilakukan oleh Dirjen Bina Pemdes Kemendagri dalam mendukung pengembangan desa wisata ini.
“Dengan lingkungan alam yang masih hijau dan udara yang sejuk serta rumah-rumah masyarakat setempat yang masih bersifat tradisional dan menunjukkan karakteristik daerah dan kearifan lokal diharapkan dapat menjadi daya tarik tersendiri,”pungkasnya. (Jal)
