Aksi Damai Simpatisan Jeriko Sampaikan Enam Pernyataan Sikap

by
Aksi Damai Simpatisan Jeriko saat membacakan pernyataan sikap

BERITABUANA.CO, KUPANG – Dengan ditunjuknya Leo Lelo sebagai Ketua DPD Partai Demokrat NTT, simpatisan Jefry Riwu Kore atau Jeriko melakukan aksi damai dan menyampaikan enam pernyataan sikapnya.

Aksi yang digelar di depan Sekertariat DPD Partai Demokrat NTT, Selasa (4/1/2022), diikuti sekitar ratusan simpatisan dengan mengendarai puluhan unit sepeda motor dan empat unit kendaraan roda empat dan membawa atribut Partai Demokrat, seperti bendera Partai Demokrat, Jas dan Kaos serta sejumlah baliho dan spanduk bergambar wajah Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Enam poin pernyataan sikap tersebut yakni Pertama, mendesak keras Jeriko untuk segera berhenti dan keluar dari keanggotaan Partai Demokrat NTT, karena jasa dan kontribusinya selama dua periode di DPR RI dan lima tahun pimpin demokrat NTT sangat tidak dihargai.

Sumbangan emas Jeriko yang diakui AHY sebagai Pelapor Pertama dalam mengungkapkan rencana KLB Muldoko ternyata hanya isapan jempol belaka, loyalitas dan kesetiaan Jeriko dalam menjaga Demokrat NTT dari anasir KLB Muldoko dibalas dengan penghianatan AHY.

AHY sungguh-sungguh pemimpin yang tidak punya moral dan jiwa Korsa, para pejuang garis depannya dia ‘bunuh’ dengan tangan dingin karena kepentingan sempitnya.

Poin kedua, menyerukan kepada semua simpatisan dan warga Demokrat NTT yang pro Jeriko dan mencintai Demokrasi, untuk berhenti mendukung Partai Demokrat, karena akan kecewa, karena ini bukan Partai yang luhur dan sanggup menjaga Demokrasi di tubuhnya sendiri, hasil kemenangan Musda 12 Suara untuk kepemimpinan Jeriko dikhianati oleh Ketum Partainya sendiri. Tidak ada lagi yang tersisa dari kebanggaan kami terhadap Partai ini.

Ketiga, AHY adalah pemimpin egois dan tipis telinganya, dia hanya sanggup dengar bisikan Benny Kabur Harman (BKH) dan gerombolannya, dia tidak peduli dengan aspirasi nyata dari warga Demokrat NTT yang mencintai Jeriko. AHY masuk dalam perangkap politik ldentitas BKH di NTT yang hanya pro pemimpin yang sama suku dan agamanya, ini picu awal kehancuran Demokrat NTT.

Keempat, AHY adalah pemimpin muda yang belum matang dan belum sanggup mengelola demokrasi, dalam partainya sendiri. AHY bukan negarawan, sekali lagi AHY bukan negarawan. la hanya pemimpin muda karbitan saja, yang tidak patut jadi contoh bagi generasi muda bangsa.

Kelima, Shame on you AHY, kamu sangat memalukan AHY. Habis lenyap kebanggaan kami merawat partai selama ini dengan keputusanmu yang sangat tidak negarawan. Memang kalau hanya kelas Mayor saja tak akan pernah sanggup menjadi Jenderal perang kebanggaan warga Demokrat.

Dan poin keenam, menyatakan berhenti untuk merawat dan mencintai partai Demokrat, karena pemimpin yang buruk seperti Ketum AHY. Anda gagal jadi harapan kami Ketum AHY.

Selain menyampaikan pernyataan sikap, aksi damai diwarnai dengan pembakaran atribut Partai Demokrat dan spanduk bergambar wajah AHY. (iir)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *