Kapan Lagi Juara Piala AFF 2021 “Now Or Never”

by
Shin Tae Yong, pelatih Timnas Indonesia

TERUS terang saya bukan pemain sepak bola, tetapi pastinya saya penggemar sepak bola yang menjadikan industri sepak bola sebagai salah satu tontonan menarik akhir pekan sekaligus memonitor dinamikanya termasuk perkembangan klub-klub favorit saya seperti Liverpool.

Untuk urusan sepak bola di Tanah Air sebagai orang Indonesia pastinya selalu mengikuti perkembangannya, apalagi saat ini bekerja sebagai polisi yang sering berurusan dengan kegiatan persepakbolaan nasional khususnya kaitannya dengan mengelola keamanan , keselamatan dan ketertiban penonton, panitia , atelit dan pemain serta publik secara umum pada setiap event penyelenggaraan pertandingan sepak bola .

Puncak dari perhatian saya terhadap sepak bola nasional dan dunia dibuktikan dengan perhatian saya pada riset-riset yang berkaitan dengan perilaku kolektif khususnya pada perilaku kolektif para supporter sepak bola di Indonesia dan dunia yang bagi saya menjadi ruang pembelajaran bagi banyak hal yang berkaitan dengan urusan urusan yang berkaitan dengan populasi dan peradabannya.

Kembali pada judul di atas , bahwa pertandingan sepak bola dalam level apapun menghasilkan berbagai perspektif realitas yang bisa di pelajari apalagi pertandingan kemarin antar negara bangsa yang tentunya menghasilkan potret pertaruhan martabat bangsa dan negara atau disebut dengan nationality pride yang mendorong inter nationality rivality yang sejatinya dalam potret day to day politic, nationality pride dan inter nationality rivality adalah suatu kondisi yang selalu terjadi dari zaman ke zaman, sehingga sejatinya harmoni dunia adalah sesuatu yang diusahakan secara dinamis dalam kondisi tarikan rivalitas antar negara dan bangsa kebanggaan negara dan bangsa yang hanya umumnya pendekatannya adalah menang dan kalah.

Berikutnya adalah untuk menumbuhkan national pride yang mampu berkompetisi dalam rivalitas antar negara dan bangsa dibutuhkan bekerjanya sistem negara dan bangsa secara efektif untuk menghasilkan suatu kesiapan kolektif yang mampu dikompetisikan dengan kesiapan kolektif dari sistem negara dan bangsa yang lain.

Hasil di lapangan pertandingan dapat menjadi potret kesiapan kolektif tersebut setidaknya mulai dari pemain , pelatih , PSSI yang merupakan pengenjawantahan dari hubungan dari sistem dan sub sistem dalam dunia sepak bola Tanah Air.

Jika melihat pencapaian PSSI pada ajang AFF saat ini , tampaknya harapan kita semua untuk memiliki kesebelasan nasional yang dapat dijadikan icon national pride dapat digantungkan khususnya ketika kesebelasan Indonesia berhasil mencapai final piala AFF 2021 (kawasan ASEAN ).

Point of concern berikutnya adalah Game Plan yang menyangkut pemahaman kita terhadap kompetitor yang akan dihadapi dan bagaimana memilih game plan yang cocok atau adaptive terhadap tantangan yang dihadapi dan dilaksanakan yang disesuaikan aspek sumber daya sendiri secara disiplin dan konsisten .

Last but not least dari kesemuanya tentunya adalah mentalitas dan daya juang yang meliputi mental juara (the champion mentality) yang diikuti dengan daya juang (power struggle ) yang merupakan kemampuan setiap orang yang menjadi bagian dari tim untuk melakukan tindakan dan upaya bergerak ke depan secara maksimal dan mengatasi segala kesulitan untuk mencapai tujuan, sebagaimana diperlihatkan kedua kesebelasan termasuk Singapura yang bermain dengan jumlah pemain yang tidak ideal karena kesalahan-kesalahan elementer yang berbuah kepada hukuman akibat pelanggaran aturan bermain.

Dari itu semua maka dari pertandingan sepak bola antara Indonesia dan Singapura kita semua dapat memetik pelajaran penting bahwa dunia ini sejatinya selalu dalam kondisi kompetitif dan merangsang setiap negara dan bangsa mempersiapkan dirinya sebagai suatu kekuatan kolektif ( bersama ) untuk mampu bersaing dan berkompetisi dalam persaingan antar negara dan bangsa.

Suatu kehormatan dan kebanggaan nasional manakala suatu negara dan bangsa dapat menjadi negara dan bangsa yang unggul dan berada pada posisi terhormat dan semuanya hanya bisa terwujud manakala secara kolektif memiliki tujuan, mental juara dan daya juang yang sama yang dilengkapi dengan kepemimpinan, pengorganisasian dan pemilihan cara yang tepat yang dilaksanakan secara disiplin dan konsisten dengan tidak melakukan kesalahan kesalahan elementer yang merugikan kepentingan bersama dalam memenangkan kejuaraan.

Akhirnya kita semua berharap kali ini Indonesia akan menjuarai AFF CUP 2021 , kita ketahui tidak ada lawan yang mudah , termasuk Thailand yang dikenal sebagai raja piala AFF sehingga Indonesia menurut saya tetaplah menjadi under dog dari pertandingan ini.

Tetapi segalanya masih mungkin mengingat pelatih Shin Tae Yong adalah pelatih yang pernah membawa kesebelasan Korea Selatan menyingkirkan kesebelasan Jerman di Piala Dunia, semoga peristiwa tersebut dapat menjadi motivasi bagi tim Indonesia untuk tidak kalah sebelum bertanding, sebaliknya memperkuat motivasi bahwa mereka sudah ada di final dan hanya juara yang akan dicatat dalam tinta emas.

Menjadi juara adalah sejarah bagi mereka dan kita semua, kalau tidak sekarang , kapan lagi “ NOW OR NEVER “, Selamat Berjuang Garuda Indonesia, Seluruh Rakyat Indonesia Berada Di Belakang Anda Semua.

Yogyakarta Desember 2021

*Dr. Andry Wibowo SIK* –  (Pecinta Tanah Air dan Pancasila) 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *