BERITABUANA.CO, KUPANG – PT Jasa Raharja Cabang NTT meluncurkan Si Moke, sebagai bentuk komitmen memanjakan pengusaha angkutan umum khususnya para awak angkutan umum.
Demikian diungkapkan Kepala PT. Jasa Raharja Cabang NTT, Nasjwin melalui Kanit Operasional & Humas, Eko Mulyanto, yang dihubungi melalui telepon, Senin (22/11/2021)
“Aplikasi Si Moke ini merupakan sistem monitoring kendaraan angkutan penumpang umum, sehingga memudahkan petugas untuk melakukan identifikasi masa laku Iuran Wajib Kendaraan Bermotor Angkutan Umum (IWKBU), Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKPD) dan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK),” tandas Eko Mulyanto.
Menurut Eko Mulyanto, kehadiran aplikasi ini untuk memudahkan pemilik angkutan umum melakukan pengecekan masa laku kendaraan secara Reel Time, pasalnya hanya dengan melakukan Scan Barcode melalui Hand Phone, semua data – data kendaraan tersebut telah dapat ditayangkan, selain itu petugas Jasa Raharja dapat melakukan percepatan pemeriksaan data kendaraan di lapangan.
“Sejalan dengan Visi dan Misi, maka kami menginisiasi untuk berkolaborasi dengan Bagian IT BPAD Provinsi NTT menciptakan aplikasi Si Moke. Dengan harapan bisa stakeholder yang mempunyai kepentingan bisa memanfaatkan identifikasi kendaraannya,” imbuhnya.
Visi dan Misi Jasa Raharja sendiri, tandas Eko Mulyanto, yakni menjadi perusahaan terpercaya dalam memberikan perlindungan dasar terhadap risiko kecelakaan dengan pelayanan terbaik dan menyediakan perlindungan dasar yang berintegrasi secara digital dan didukung human capital yang unggul, guna menguatkan Stakeholders Engagement.
“Kepala Dinas Perhubungan Provinsi NTT, Isyak Nuka melihat secara langsung uji coba layanan digital Si Moke, dia mengakui aplikasi ini sangat efektif untuk diterapkan, untuk memudahkan petugas saat melakukan pengecekan data di lapangan,” kata Eko Mulyono.
Pada kesempatan yang sama, Eko Mulyono juga menjelaskan bahwa usai peluncuran aplikasi Si Moke, acara dilanjutkan dengan Pelatihan Pengelolaan Manajemen Angkutan Umum Yang Profesional Bagi Pengusaha Angkutan Umum di Wilayah Kota Kupang dan Kabupaten Kupang, yang diikuti 15 Pengusaha Angkutan Umum.
“PT Jasa Raharja merupakan Member of Indonesia Financial Group (IFG) sebagai BUMN penyelenggara program Perlindungan Dasar Kecelakaan Angkutan Umum dan Lalu Lintas Jalan, dengan program ini setiap masyarakat yang menjadi korban kecelakaan, berhak mendapatkan santunan sesuai ketentuan yang diatur oleh Pemerintah,” ujar Eko Mulyono.
Disamping itu, tambah Eko Mulyono, Jasa Raharja juga melaksanakan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), merupakan komitmen perusahaan terhadap pembangunan yang berkelanjutan dengan memberikan manfaat ekonomi, sosial, lingkungan dan merupakan bagian dari pendekatan bisnis perusahaan.
“Tujuan pelatihan ini untuk mengedukasi dan membina usaha mikro dan usaha kecil, agar lebih tangguh dan mandiri, serta masyarakat sekitar perusahaan,” jelas Eko Mulyono.
Dikatakan Eko Mulyono, para peserta diajarkan cara mengelola transportasi secara strategis dan profesional, dan diharapkan memahami semua tahapan proses perencanaan, pengaturan, pengelolaan manajemen transportasi secara komprehensif dan mendetail.
“Narasumber yang kita pilih yakni Kepala Dinas Perhubungan Provinsi NTT, Isyak Nuka, Sekretaris DPD Organda Provinsi NTT, Yohanes Takadosi, Pengusaha Koperasi, Finsen A.R.Koro dan Narasumber internal dari PT Jasa Raharja, Laurensius Ade Suyanto,” tambahnya lagi.
Acara Pelatihan yang digagas oleh Jasa Raharja Cabang NTT ini merupakan bentuk tanggung jawab sosial dan lingkungan (social responsibility), yang merupakan perwujudan Catur Bakti Ekakarsa Jasa Raharja yang menjadi inti sari dalam misi perusahaan dengan memberdayakan potensi sumber daya bagi keseimbangan lingkungan.
Dalam sesi tanya jawab peserta mengharapkan Dinas Perhubungan untuk menertibkan angkutan llat hitam yang masih beroperasi. Secara aklamasi Isyak Nuka menyampaikan, akan melakukan koordinasi teknis dengan UPT agar praktek-praktek ilegal dapat segera diatasi. (iir)
