Ketua Dekranas Wury Amin Janji Usulkan Tenun ke Unesco

by
Tim Dekranas Pusat dan Dekranasda Provinsi NTT foto bersama usai acara pembukaan kegiatan PKW

BERITABUANA.CO, KUPANG – Ketua Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) Pusat, Wury Estu Handayani berjanji akan mengusulkan Tenun Ikat NTT ke Unesco, sebagai warisan budaya Indonesia.

Janji tersebut diungkapkan saat membuka kegiatan Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW) Tenun Ikat, di Kupang, Minggu (17/10/2021).

“Saya setuju dengan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Tehnologi yang membuat Taglina Tekun Tenun Indonesia, mengingat tenun akan saya usulkan sebagai warisan budaya Indonesia ke Unesco,” tandas Wury Amin, istri Wakil Presiden RI, Ma’ruf Amin.

Dikatakan Wury Amin, saat ini produk tenun tidak hanya diolah menjadi fashion yang berkualitas, tapi juga dibuat produksi lain yang memiliki ekonomi tinggi, seperti tas, asesoris.

“Dengan Wirausaha baru, tenun diolah menjadi produk-produk lain yang bernilai ekonomi tinggi, bukan hanya fashion,” jelas Wury Amin.

Diakui Wury Amin, Pandemi covid-19 memberikan dampak yang cukup signifikan kepada semua sendi kehidupan masyarakat, termasuk salah satunya sektor industri kerajinan.

“Sebagai mitra Pemerintah, diminta untuk maksimal. Maka Deskranasda tentunya cukup aktif berperan serta, untuk menggerakan kembali sektor dominan ini,” paparnya.

Dalam situasi saat ini, tambah Wury Amin, pemberdayaan ekonomi rakyat menjadi salah satu hal yang sangat penting dan urgent, untuk dilakukan. Maka dengan penciptaan usaha baru, harus terus digalakan di berbagai sektor, agar ekonomi masyarakat dapat terus bertumbuh.

“Saya apresiasi kepada Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Tehnologi yang telah bersinergi dengan Dekranas dan Dekranasda NTT, yang turut berperan aktif dalam program ini, dalam upaya penciptaan usaha baru, khususnya wilayah NTT,” ujar Wury Amin.

Dikatakan Wury Amin, peserta akan mendapatkan manfaat dengan bertambahnya wawasan, tentang kewirausaha berbagai komoditi tenun, serta potensinya yang dapat berkembang ke arah suatu usaha yang memiliki nilai tambah ekonomi.

“Melalui program ini, Dekranas dalam hal ini Bidang Wira Usaha Baru juga bersinergi dengan Kementrian Pertahanan dan Dekranasda NTT, dalam hal pembuatan topi budaya Rote yaitu Ti’i Langga sebanyak 1.000 buah topi,” tegasnya.

Pembuatan 1.000 Topi Ti’i Langga tersebut, jelas Wury Amin, dilatih kepada 100 Milenial dari Rote dan Kupang pada Bulan Juli-September 2021.

“Semoga kegiatan ini membawa manfaat dalam upaya untuk menumbuhkan Wira usaha baru, dan meningkatkan kecakapan wira usaha generasi muda NTT dalam melestarikan tenun, serta meningkatkan produktifitas dalam mewujudkan daya saing kerajinan Indonesia,” tuturnya.

Pada kesempatan berbeda, Ketua Dekranasda NTT, Julie Sutrisno Laiskodat program PKW diikuti oleh 1.000 anak yang tidak melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi dan yang putus sekolah, yang berusia 15-25 tahun.

“1.000 Peserta ini, nantinya mendapatkan pelatihan menenun, pemasaran dan merintis usaha. Tiap peserta mendapatkan Rp 6.000.000, yang terbagi dalam alat tenun, benang serta modal,” ujar Julie Laiskodat.

Modal tersebut, jelas Julie Laiskodat, juga dapat untuk merintis usaha, sehingga dapat terus berputar dan mereka bisa terus berjalan sebagai wirausahawan.

Julie Laiskodat yang didampingi Maria Fransiska Djogo menegaskan, melalui banyak pertimbangan, Dekranasda NTT diberikan mandat oleh Kemendikbud, untuk menyelenggarakan Program PKW ini sesuai dengan Petunjuk Teknis yang diberikan.
Julie Laiskodat mengakui, pihaknya juga akan bekerjasama dengan lembaga permodalan seperti bank dan koperasi, untuk memberikan layanan pinjaman modal usaha bagi peserta PKW.

“Program PKW tenun ini akan dimulai secara serentak pada pertengahan Oktober – Desember 2021,” tandasnya. (iir)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *