Pernyataan Jubir Demokrat Kubu AHY Dinilai Dapat Picu Konflik Horizontal

by
Bendera Partai Demokrat.

BERITABUANA.CO, JAKARTA – Ketua Umum Angkatan Muda Demokrat (AMD), Boyke Novrizon mengatakan, pernyataan Koordinator Juru Bicara Partai Demokrat kubu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Herzaky Mahendra Putra dapat memicu konflik horizontal.

Sebagaimana diketahui, Herzaky mengatakan Megawati selaku Presiden kelima RI menggulingkan Presiden keempat RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur) pada 2001 lalu. Herzaky menyampaikan itu di sela-sela memberikan keterangan resmi Demokrat AHY pada Minggu (3/10/2021).

“Pernyataan Jubir PD AHY, saudara Herzaky beberapa hari yang lalu yang salah satu bunyi ucapannya ‘Ibu Megawati menggulingkan Presiden Gus Dur’, bisa memicu gelombang gesekan konflik horizontal di akar rumput masing-masing konstituen, antara basis PDIP dengan basis NU,” kata Boyke dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Rabu (6/10/2021).

“Sudahlah jangan menambah lagi kerusakan di negara ini,”tambahnya.

Menurut dia, perkataan yang keluar dari mulut politikus harus menjadi contoh tauladan yang baik dan terpuji di hadapan rakyat. Sebab, sambung Boyke, ucapan politikus tentunya akan dicari kebenarannya. Kemudian, akan berdampak sangat luas kepada masyarakat.

Sehingga, bila isi perkataan politikus positif, tentunya berdampak baik secara umum. Namun, jika ucapan yang terlontar negatif, pasti berdampak buruk dan berbahaya di hadapan masyarakat luas.

“Apalagi jika isi perkataannya memuat konten provokatif, maka bisa berdampak fatal dan serius bagi masyarakat secara luas. Ungkapan Jubir PD AHY, saudara Herzaky sebagai politisi sudah sangat tidak beradab dan tidak bermoral, karena sudah keluar jauh melenceng dari nilai kebinekaan juga jalur norma, baik norma etika, norma politik, norma agama, norma sosial maupun norma susila,”paparnya.

Boyke juga menuturkan seorang politisi ataupun partai politik (Parpol) seharusnya selalu dapat memberikan rasa kenyamanan juga keamanan. Mulai dari tulisan maupun ucapan yang keluar dari mulutnya kepada masyarakat secara luas.

“Jangan malah sebaliknya, seakan-akan ingin memancing di air keruh dan menciptakan suasana gaduh dan riuh yang mengajak masyarakat mengarah kepada kondisi konflik horizontal di akar rumput secara luas,”ketus dia.

“Janganlah mencoba-coba menyetrum amarah rakyat dan janganlah lagi memakai cara cara politik adu domba zaman belanda, karena cara itu sudah usang dan tidak dibenarkan, dan hal ini tentunya sangat berbahaya dan memprihatinkan untuk keamanan masyarakat dan negara secara penuh,”ujarnya.

“Apalagi ucapan itu keluar disaat kondisi bangsa dan rakyat saat ini yang sedang terpuruk dan memprihatinkan soal kehidupannya dalam menghadapi gelombang Covid-19,”pungkasnya. (Jal)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *