Teras Narang: Semua Warga Negara Harus Memahami Pentingnya Pancasila

by
Agustin Teras Narang, Anggota MPR RI dari Kelompok DPD RI (virtual). (Foto: Jimmy)

BERITABUANA.CO, JAKARTA – Anggota MPR RI dari DPD RI, Agustin Teras Narang berpendapat, membumikan Pancasila adalah suatu pekerjaan yang tidak boleh pernah berhenti. Namun tentunya, pekerjaan ini harus juga didasari kepada era dan harus mampu menyesuaikan era itu sendiri.

“Semua warga negara harus memahami pentingnya Pancasila. Ini pekerjaan yang tak boleh berhenti,” tegas Teras Narang berbicara dalam Diskusi Empat Pilar MPR bertema “Memperkokoh Pancasila di Tengah Kehidupan Bermasyarakat”, yang dilaksanakan di Media Center Gedung Nusantara III Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (20/92021).

Untuk memberi sosialisasi atau memahamkan nilai-nilai ini, menurut mantan Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) itu, harus menyesuaikan dengan era yang ada. Unsur kebersamaan dikatakan harus selalu didengungkan.

“Misalnya tadi Gus jazil menyampaikan bahwasanya kita di era milenial, kemudian kita adalah di era pandemi Covid-19, yang tentu akibat adanya disrupsi, adanya shifting, yang kita tidak pernah menduga bahwa di hadapan kita telah terjadi suatu kejadian pandemi yang luar biasa, yang bukan hanya melanda negara kita tetapi juga melanda negara-negara lain,” ujarnya.

Tentu degan suatu kondisi ini, lanjut Teras, tidak lagi bisa hanya semata-mata mendasarkaan pada yang pernah dipikirkan di masa lalu, tetapi harus mampu untuk juga melakukan semacam penyesuaian. Karenanya dia berharap, penyesuaian ini dilakukan oleh MPR yang sekarang kebetulan dipercayakan oleh rakyat untuk duduk di Parlemen, bagaimana memahami, menyadari kondisi perbedaan tersebut.

“Kondisi-kondisi real di dalam rangka bermasyarakat, berbangsa dan negara ini, tentu sosialisasi Pancasila, Undang-Undang Dasar 45, NKRI, Bhineka Tunggal Ika pun harus kita sesuaikan dengan apa yang kita alami sekarang. Dan saya selalu berpandangan bahwa kita tidak bisa lagi berpikir “business as usual” tetapi kita harus melakukan tindakan busness not as usual. Malahan terkadang harus melakukan quantum life, suatu lompatan lompatan tinggi di dalam rangka kita mengejar ketertinggalan kita,” demikian Teras Narang.

Kesempatan sama, Staf Khusus Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Antonius Benny Susetyo menyebut, seseorang itu mengamalkan nilai-nilai Pancasila bisa dilihat apakah dia dalam kehidupan mempunyai rasa ketuhanan, kemanusiaan, keadilan, dan persatuan.

“Bila nilai-nilai itu ada, maka seseorang itu mampu membuat tatanan hidup sesuai dengan apa yang kita inginkan,” ujarnya.

Nilai-nilai yang demikian menurut Romo Benny demikian dirinya akrab disapa, ada pada sosok Wakil Presiden Mohammad Hatta. Dimana Hatta disebut merupakan sosok yang bisa dijadikan tauladan.

“Elit politik memang harus memberikan contoh ketauladanan,” tegasnya. (Jimmy)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *