Nestlé Kembali Hadirkan Dongeng Mengusung Tema “Indonesia Mendongeng”

by
Dongeng Indonesia.

BERITABUANA.CO, JAKARTA – Nestlé Dancow hadirkan 15 dongeng Indonesia untuk stimulasi perkembangan karakter. Mendongeng  memiliki  banyak manfaat bagi  buah  Hati, diantaranya  membantu anak memperkaya kosa kata, meningkatkan rasa percaya diri, dan  membantu mempelajari bahan bacaan yang lebih sulit.

Studi menunjukkan adanya korelasi  mendongeng dengan  pembentukan nilai moral dan karakter. Melalui dongeng bunda dan ayah memberikan afirmasi positif nilai-nilai kehidupan, yang membantu memastikan tumbuh kembang anak optimal.

Berkomitmen mendukung orangtua  memastikan tumbuh kembang optimal buah hati, Nestlé hadirkan kembali dongeng Aku dan Kau dengan tema “Indonesia Mendongeng” mengangkat dongeng asli Indonesia kaya dengan nilai nilai budaya Indonesia penting untuk diperkenalkan buah hati sejak usia dini.

Lydia Sahertian, Brand Manager DANCOW Nutritods mengatakan, “Sebagai ahli tumbuh kembang toddler dan prasekolah, Nestlé Dancow percaya stimulasi sejak dini sangat penting, dan mendongeng kepada buah hati memberikan manfaat positif bagi kemampuan kogntif, bahasa, emosional, dan perilaku sosial anak”. 

Dihadirkan Dongeng Aku dan Kau dengan dongeng-dongeng asli Indonesia disukai anak-anak seperti Kancil dan Kerbau, Pangeran Palasara dan Kluntung Waluh.  

Melalui 15 cerita dongeng asli Indonesia ini, mengajak para orang tua untuk lebih aktif lagi membacakan dongeng kepada buah hati untuk mempererat hubungan emosi, memberikan stimulasi, serta menjadikan dongeng Indonesia sebagai tradisi tak ternilai bagi orang tua dan buah hati.

Ratih Ibrahim, M.M., Psikolog Klinis menjelaskan “Mendongeng kegiatan stimulasi tepat dan asik untuk optimalkan seluruh dimensi tumbuh kembang anak. Membacakan dongeng rakyat Indonesia membantu anak mengenal dan mengapresiasi budaya kita, ia akan belajar tentang nilai-nilai moral serta karakter positif seperti keberanian, kasih sayang, dan kepedulian. Mendongeng jadi momen menyenangkan bersama Bunda Ayah yang akan ia kenang sampai usia dewasanya nanti.”

Kegiatan ini mendapat dukungan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi. 

Dr. Muhammad Hasbi, Direktur Pendidikan Anak Usia Dini Kemendikbudristek RI, menuturkan “Kami senang dan menyambut baik program ini sejalan visi-misi Kemendikbudristek, khususnya Direktorat Jenderal PAUD, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah, bercita-cita agar setiap anak Indonesia berkesempatan mendengarkan cerita dongeng. Kemendikbudristek terus mendorong peningkatan kompetensi mendongeng untuk guru (PAUD) dan orang tua.”

Pendongeng dan pendiri Komunitas Ayo Dongeng Indonesia, Ariyo Zidni menuturkan “Dongeng rakyat Indonesia mengajarkan nilai-nilai kejujuran, kerajinan, gotong royong, berbuat baik dan menolong orang lain, yang  membantu buah hati dalam menghadapi tantangan hidup sehari-hari. Kisah dongeng Pangeran Palasara misalnya, dapat mengajarkan Si Buah Hati tentang pentingnya berbesar hati dan berbuat baik pada sesama.”

Kemampuan anak untuk berimajinasi dan memecahkan masalah umumnya muncul pada usia 18-24 bulan (Colson et al., 1997). Memasuki masa Toddler dan Prasekolah (3-6 tahun), kemampuan kognitif, bahasa, emosional dan perilaku sosial anak mengalami perkembangan pesat serta menjadi fondasi perkembangan kognitif (Rosales et al., 2009). 

Agar stimulasi diberikan melalui mendongeng dapat diterima anak secara maksimal, orang tua perlu memperhatikan kebutuhan nutrisi serta aktivitas anak dan lingkungan penuh cinta dari Bunda dan Ayah. (Efp)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *