PAN Masuk Koalisi? Demokrat: Afirmasi Amandemen Jabatan Presiden

by
Anggota Komisi V DPR F-Demokrat, Irwan Fecho. (Foto: Jimmy)

BERITABUANA.CO, JAKARTA – Wakil Sekertaris Jenderal (Wasekjen) DPP Partai Demokrat, Irwan mengaku tidak mempersoalkan terkait dengan adanya kabar bergabungnya PAN ke koalisi pendukung Pemerintahan Jokowi-Ma’ruf.

Hal itu santer menjadi perbincangan publik ketika dalam pertemuan yang dihadiri para Ketua Umum partai politik (Parpol) pendukung pemerintah terlihat Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan.

“Selamat buat PAN. Itu pilihan politik mereka. Masuknya PAN bisa mengkoreksi banyak hal kesalahan yg telah dilakukan oleh Presiden,” kata Irwan kepada wartawan, di Komplek Parlemen, Senayan, Kamis (26/8/2021).

Sejak awal, sambung Irwan, dirinya menduga bahwa ditariknya PAN masuk dalam koalisi pemerintah untuk kebutuhan amandemen Undang-Undang Dasar (UUD) 1945, tidak hanya sebatas efektivitas pemerintahan semata.

“Karena koalisi Jokowi butuh tambahan PAN untuk mengusulkan amandemen, agar kourum pengubahan dan pemberian persetujuan. Masuknya PAN akan memperkuat dan target amandemen. Jadi DPD RI sebagai kamar kedua dalam MPR kekuatannya “tidak dibutuhkan” lagi,” papar legislator dari Kalimantan Timur itu.

Tidak hanya itu, kata Irwan, masuknya PAN mengafirmasi agenda amandemen untuk memperpanjang masa jabatan Presiden. Dengan jumlah 44 kursi dari PAN akan menambah kekuatan pemerintah sebelumnya sebanyak 427. “Jadi totalnya sekarang kursi pemerintah 471. Kourum untuk amandemen 474 anggota MPR. Tinggal cari anggota DPD RI 3 orang di luar Demokrat dan PKS,”terang dia.

Menurut Irwan, jika hal itu benar, tentu sangat berbahaya bagi kehidupan berbangsa dan bernegara. Lembaga DPR, DPD juga MPR menjadi tameng kekuasaan.

“Demokrasi Indonesia di ujung tanduk. Secara hitungan kekuatan politik tentu tak terbendung tetapi percaya saja ada Tuhan dan Rakyat yang jaga Indonesia,”pungkasnya. (Jal)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *