Urun Rembuk Penangan Pandemi Covid-19 di NKRI

by
Covid-19.
M. Solikin.

Oleh: Muhammad Solikin (Penggagas dan Pendiri Forum Peduli Banua (FPB) Kalsel)

PERKEMBANGAN penyebaran penukaran virus  Covid 19 di Indonesia cendrung meledak tidak terkendali, grafik kasus baru dan angka kematian terus melambung. Pandemi ini nyata dan tidak terbantahkan ditandai dengan IGD dan Ruang Perawatan di hampir seluruh Rumah Sakit di wilayah terpapar pandemi sudah tidak mampu menampung pasien lagi. Bahkan, banyak Rumah Sakit yang secara terbuka mengumumkan tidak bisa lagi menerima pasien baru.

Pemerintah, baik Pusat maupun Daerah dibawah koordinasi Satgas Penanggulangan Covid-19 sekuat tenaga telah berupaya melakukan langkah penyelamatan dan pencegahan penularan, baik secara medis maupun penangan aspek ekonomi. Menilik urgensi dan kegawatan, sebagian besar APBN dan APBD di konsentrasikan untuk penanganan dan mengatasi dampak baik sosial maupun ekonomi masyarakat.

Menyikapi pola perkambangan penyebaran dan dampak kematian yang terjadi, belum ada tanda-tanda mereda dan ketidakjelasan sumber penular menyebabkan kasus positif Covid-19 tetap ada dan tetap akan terus menjadi ancaman bagi masyarakat. Faktor dominan yang menjadi pemicu penularan virus tersebut adalah perilaku masyarakat (mengacu pada mekanisme penularan yaitu adanya kontak baik langsung maupun tidak langsung dengan penderita atau host). Apalagi terdapat penderita tanpa gejala ini yang paling berpotensi secara tidak sadar menularkan virus tersebut.

Diperlukan langkah inovatif dan kreatif serta ekstreeme untuk mewujudkan Indonesia bebas Covid-19, sejarah mencatat bahwa bangsa ini terbukti mampu mengatasi berbagai wabah penyakit menular, bahkan penyakit dengan pola penyebaran lebih ekstreeme dari virus covid kita mampu mulai dari wabah cacar, cholera, TBC, DBD, hepatitis sampai flu burung, Sistem Kesahatan Nasional (SKN) menjadi perisai ampuh dan handal untuk penggulangan beebagai penyakit menular tersebut, kita sudah memiliki infrastruktur kesehatan yg lengkap dari RS, Puskesmas ditingkat kecamatan, Polindes di tingkat desa, di tambah swadaya masyarakat dibidang kesehatan ada posyandu dilengkapi dengan kader kesehatan yg hampir mereta di seluruh desa, ada kader kesmas dan kesling, ada petugas survaylence epidemiologi, semua tertata dengan rapi dan aktif.

Dilihat dari kemampuan pemerintah dan masyarakat Indonesia, dan belum terdeteksinya secara pasti siapa siapa sumber pembawa virus tersebut dimasyarakat untuk langkah solusi diusulkan sebagai berikut:

1. Leading sektor untuk preventif  dan kuratif diserahkan ke Kementrian Kesehatan dengan mengoptimalkan sumber saya manusia (SDM), yang sudah tersebar dipenjuru nusantara dengan kegiatan pokok menggali dan membangun swadaya dan kesadaran masyarakat seoptimal mungkin dan merubah paradigma dari gerakan bebas Covid-19 sebagai tanggung jawab pemerintah semata, di rubah bahwa tanggung jawab bersama antara pemerintah dan semua elemen,   masyarakat wajib aktif utk penyelematan diri nya sebagai tanggung jawab pribadi.

2. Dilakukan pengembangan sasaran kalau selama ini yang menjadi obyek penanganan adalah perilaku individu masyarakat, perlu di tranformasi obyek intervensi menjadi sasaran kelompok diusulkan untuk sasaran penangan pada level terkecil di pemerintahan yaitu tingkat RT, perlu dipersiapkan anggaran untuk melengkapi infrastruktur yang diperlukan bagi lingkungan RT untuk langkah testing, tranching, handling di lingkungan RT tersebut, untuk man power yang menjalankan penangannya dikoordinir oleh ketua RT di bantu relawan dr masyarakat setempat, tugas team mewujudkan lingkungan RTnya bebas Covid-19, dan melakukan langkah pencegahan secara ketat agar masyarakat dilingkungan RT terlindungi, diyakini bahwa jika suatu lingkungan tdk terdapat orang yang positif maka tidak akan lagi ada penambahan kasus Covid-19, dan akan terwujud lingkungan RT bebas Covid-19, kedepan tidak ada lagi pembatasan secara komunal kota tapi cukup tingkat lingkungan RT yang di nilai urgen.

3. Perlu penyusuai pengganggaran dan memanfaat kan dana desa yang sudah ada untuk kepentingan melengkapi kebutuhan sarana dan prasarana di setiap RT, untuk pencegahan penularan, Isoma, penanganan pertolongan pertama, termasuk bantuan sosial bagi warga yang nyata terdampak dan menggali swadaya kepedulian masyarakat untuk menolong sesamanya.

4. Lebih mensosialisasikan prokes yang sudah ditetapkan dan meminimasi kegiatan penyekatan dan operasi di jalan skala kota maupun provinsi karena bagi warga yang abai akan sulit memasuki lingkungan RT lain karena ada seleksi dan pemeriksaan disetiap pintu masuk lingkungan RT tersebut yang sudah di jalankan oleh masyarakat setempat.

5. Melakukan kanalisasi dan identivikasi areal lingkungan per RT, dan dilakukan penilaian dan penggelompokan perkembangan kejadian penularan dan potensi dengan skala 1 sampai 4 dan lingkungan RT bebas  Covi-19.

Kita berharap semakin banyak terciptanya lingkungan RT bebas Covid-19 dan tangguh mencegah masuknya sumber penular, maka harapan bebas Covid-19 dapat terwujud  secara  nyata dan tuntas yang pada akhirnya seluruh lingkungan RT tidak ada lagi kasus baru, yang pada akhirnya dapat terwujud  negara Indonesia bebas  Covid-19.

(Masukan dan wacana yang perlu di diskusikan lebih mendalam) 

Semoga bermanfaat. ***

#gerakanindonesiabebascovid19

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *