Gawat! Ahli Prediksi Indonesia akan Kolaps Covid-19

by
Covid-19.

BERITABUANA. CO, JAKARTA – Penderita COVID-19 di Indonesia terus mengalami lonjakan. Diprediksi fasilitas kesehatan di Indonesia akan mengalami kolaps pada dua hingga empat minggu ke depan.

Demikian diungkapkan Kabid Pengembangan Profesi Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI), Dr Masdaline Pane, padasiaran live BNPB, Kamis (17/6/2021) lalu.

Menurut Pane, solusi dari situasi corona di RI saat ini tidak lagi bisa diatasi dengan menambahkan kapasitas tempat tidur di rumah sakit atau membatasi mobilitas apabila protokol kesehatan tidak lagi menjadi perhatian utama.

“Jika tak ada containment, tidak ada pengendalian yang tepat dan cepat saya bisa katakan 2 minggu sampai 1 bulan lagi kita sudah akan kolaps,” kata Pane .

Oleh karenanya, masyarakat diimbau untuk turut ikut andil dalam menekan jumlah kasus di Indonesia, beberapa di antaranya adalah dengan terus menerapkan protokol kesehatan dan mengurangi aktivitas berisiko tinggi terhadap penularan virus.

Berikut 7 aktivitas berisiko tinggi penularan COVID-19, sebagai berikut:

1. Naik Pesawat

Melakukan perjalanan menggunakan pesawat merupakan salah satu aktivitas paling berisiko terhadap penularan COVID-19. Salah satu alasan mengapa naik pesawat masuk ke dalam kategori aktivitas berisiko adalah karena bandara tentunya akan dipenuhi oleh orang-orang dari berbagai daerah atau negara.

Orang-orang tersebut bisa saja datang dari area yang berisiko tinggi, sehingga rentan membawa virus Corona. Selain itu, sirkulasi udara di dalam pesawat yang terbatas dapat meningkatkan potensi menularkan virus lebih cepat.

2. Makan di Restoran

Dine-in atau makan di restoran bisa menjadi aktivitas berisiko tinggi karena beberapa alasan. Pertama, berada di dalam ruangan yang cukup ramai bisa meningkatkan risiko kamu bertemu dengan orang yang membawa virus COVID-19. Selain itu, untuk makan tentunya orang-orang akan melepaskan maskernya, sehingga berpotensi menularkan virusnya.

3. Bertemu kerabat di dalam ruangan

Melakukan pertemuan dengan teman maupun keluarga di dalam ruangan bisa meningkatkan risiko penularan COVID-19. Namun, hal ini juga disesuaikan kembali dengan jumlah orang yang berkumpul dan seberapa baik kamu mengenal mereka hingga mengetahui siapa saja orang yang mereka temui sebelumnya.

Meski demikian, CDC mengimbau untuk menghindari pertemuan dengan kerabat sebisa mungkin. Sebab, virus akan lebih mudah menular di dalam ruangan, terutama dalam kondisi orang-orang yang saling berkumpul tanpa menjaga jarak dan memakai masker.

4. Pergi ke Gym

Pergi ke gym bisa menjadi aktivitas berisiko tinggi apabila dalam tempat gym tersebut tidak diberlakukan ketentuan untuk jaga jarak dan pembatasan jumlah orang yang masuk ke dalamnya. Selain itu, besarnya tempat gym juga menjadi salah satu keamanan yang perlu diperhatikan untuk meminimalisir penularan virus Corona.

“Hal yang sulit dikontrol saat di gym adalah orang-orang tidak menggunakan masker saat berolahraga, sehingga Anda akan menghirup banyak udara yang dihembuskan dengan paksa,” ujar dr Sandra Kesh, seorang ahli penyakit menular, dikutip dari CNET.

5. Berbelanja

Belanja ke supermarket merupakan aktivitas rutin yang sebenarnya berisiko tinggi menularkan COVID-19. Namun, kata dr Kesh, risiko penularan virus Corona saat berbelanja bisa dikurangi dengan memilih tempat belanja yang tidak ramai.

Saat memutuskan untuk berbelanja kebutuhan sehari-hari, kamu bisa memilih waktu belanja saat hari kerja untuk menghindari kerumunan seperti saat akhir pekan.

6. Pergi ke Salon

Pergi ke salon memang tampak sebagai aktivitas yang aman-aman saja. Padahal, sebenarnya salon justru bisa menjadi tempat yang rentan terhadap penularan COVID-19, lho. Pasalnya, saat mendapatkan treatment di salon, kamu dan penata rambut tentunya akan berada sangat dekat dengan satu sama lain.

Namun, saat tetap ingin ke salon, kamu bisa memilih salon yang memiliki sirkulasi udara yang baik, seperti yang memiliki ventilasi udara, memiliki pendingin ruangan atau kipas.

7. Hadir ke Pesta Pernikahan

Beberapa waktu belakangan, sudah banyak pasangan yang mengadakan pesta pernikahan. Meski pesta tersebut digelar dengan menaati protokol kesehatan yang berlaku, pesta pernikahan sebenarnya merupakan lokasi berisiko tinggi terhadap paparan COVID-19, apalagi jika diadakan di ruangan tertutup minim sirkulasi udara.

CDC mengatakan, menghadiri pesta pernikahan di masa pandemi berisiko tinggi menularkan virus Corona. Sebab, virus akan lebih mudah menyebar melalui udara dan kebijakan jaga jarak akan sulit diterapkan karena banyaknya tamu yang diundang. (Ram)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *