Lebaran Depok, Pelestarian Tradisi Warga Depok Tempo Dulu

by
Walikota Depok Mohammad Idris bersama Forkopimda menyambut kedatangan rombongan Nyorog dalam Lebaran Depok

BERITABUANA.CO, DEPOK – Sebagai salah satu pelestarian dan pengembangan budaya dan tradisi asli warga Kota Depok, Pemerintah Kota (Pemkot) bersama Kumpulan Orang-Orang Depok (KOOD), menggelar acara Lebaran Depok tahun 2021, di Rumah Budaya Kota Depok dan Nyorog ke Baba Wali di Balaikota Depok, Kamis (10/6/21).

Ketua Panitia Lebaran Depok, Maksum mengatakan, melalui kegiatan tersebut, salah satu cara melestarikan tradisi dan kebudayaan Depok kepada masyarakat. Salah satunya dengan cara silaturahmi dan membawa sejumlah makanan tradisional yang dibuat sendiri, untuk diberikan secara langsung ke pimpinan Kota Depok tertinggi, yang disebut Nyorog.

“Kami ingin mengajak masyarakat untuk mengenal tradisi warga Depok tempo dulu, yakni Nyorog, dengan silaturahmi dan membawa makanan buatan sendiri sebagai bentuk penghormatan kepada Baba Wali Kota dan Cang Wakil Wali Kota sesuai anjuran baginda Rasulullah SAW,” ujarnya, Kamis (10/6/21).

Melalui lebaran Depok itu, pihaknya ingin berkontribusi dalam pembangunan di Kota Depok. Tentunya dalam bidang kebudayaan agar masyarakat Depok dapat turut serta melestarikan dan menjalankan kebiasaan yang mulai terkikis.

“Semoga dengan kontribusi yang kami lakukan ini, kebudayaan di Kota Depok lebih maju dan dikenal luas,” katanya.

Walikota Depok Mohammad Idris saat menyambut rombongan Nyorog KOOD di Balaikota Depok mengatakan, sangat menerima kedatangan mereka, lantaran itu adalah bagian dari tradisi tempo dulu warga Depok, yang harus dikembangkan dan dilestarikan.

“Filosofinya silaturahim antara warga dengan pimpinan daerah, dengan mengantar makanan, yang dibalut dengan sentuhan tradisi, sehingga Pemkot Depok memberikan dukungan penuh terhadap pelestariannya”, ujarnya.

Ke depan, tambah Idris, akan upayakan bahasa Depok ke dalam Muatan Lokal (Mulok) ke beberapa sekolah dan mengenai pakaian keseharian asli Kota Depok yang akan digunakan oleh para ASN.

“Namun semua harus dikonsultasikan serta perlu kajian secara menyeluruh dengan para pakar budaya,” katanya

Sementara itu, Kepala Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Disporyata) Kota Depok, Wijayanto menyampaikan, lebaran yang di inisiasi KOOD, merupakan salah satu peningkatan aspek kebudayaan yaitu karakter bangsa dan leluhur.

“Budaya menjadi salah satu visi dan misi di Kota Depok. Mudah-mudahan upaya yang dilakukan ini dapat meningkatkan kecintaan masyarakat terhadap budaya daerah,” tandasnya.

Selain itu, Disporyata kata dia, juga sedang mengajukan Lebaran Depok menjadi Warisan Budaya Tidak Benda (WBTB)

“Ke depan kita pun akan merintis bahasa depok menjadi muatan lokal dalam kurikulum pendidikan di sekolah Depok, nanti akan berkoordniasi dengan Disdik untuk segera dikaji,” katanya

Poin pentingnya adalah, tegas Wijay, lebaran Depok bukan ajang hura-hura, tapi untuk melestarikan warisan budaya leluhur Depok. (Rki)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *