BERITABUANA.CO, JAKARTA – Direktur Mi6, Bambang Mei Finarwanto, SH. menilai harga masker standar medis untuk mencegah penyebaran virus corona atau Covid-19, masih cukup mahal. Rata-rata harga ecerannya Rp2 Ribu per biji. Padahal masker medis tersebut sangat dibutuhkan oleh masyarakat guna mencegah penularan Covid-19.
“Untuk itu Pemerintah/Pemda NTB perlu membuat regulasi yang mengatur HET masker medis agar tidak mahal dan terjangkau oleh masyarakat, khususnya warga miskin,” kata Bambang Mei Finarwanto dalam keterangan tertulisnya, Rabu (9/6/2021).
Pria yang akrab disapa Didu mengatakan berdasarkan pantauan Mi6 dibeberapa apotik, mini market maupun toserba, harga satuan masker medis yg berisi 5 pcs rentang harganya antara Rp9,9 Ribu s.d Rp12 Ribu, tergantung merk dan jenisnya.
“Padahal efektifitas pemakaian masker medis hanya bisa dipakai beberapa jam, setelah itu tidak efektif lagi sebagai filter pencegah covid 19,” ujarnya lagi.
Didu melanjutkan ditengah beratnya beban ekonomi masyarakat akibat pandemi Covid-19 ini selayaknya Pemerintah/Pemda segera bertindak mengatasi harga masker agar masyarakat dapat mematuhi protokol kesehatan dengan benar.
“Harga masker yang murah dan terjangkau akan membuat masyarakat nyaman dan makin patuh mentaati protokol kesehatan,” imbuhnya.
Didu menambahkan menjelang dibukanya sekolah tatap muka pada Juli mendatang, maka kebutuhan pemakaian masker standar medis untuk siswa ataupun pelajar akan meningkat sesuai protokol kesehatan.
“Itu artinya pengeluaran rumah tangga domestik harian, itemnyapun bertambah yakni ketersediaan adanya masker untuk para siswa/pelajar tersebut,” ujar Didu seraya menambahkan beban pengeluaran orang tua siswa akan meningkat pula.
Untuk itu, Mi6 menghimbau ditengah upaya pemerintah mengatasi dampak pandemi Covid-19 hendaknya pengusaha alat kesehatan memiliki sense of crisis dan empati terhadap permasalahan harga masker medis yang sangat dibutuhkan warga masyarakat untuk body protektor dari Covid-19.
“Idealnya harga masker medis Rp500 sampai Rp1000 per pcs. Syukur-syukur Pemda di NTB bisa kasih subsidi agar makin murah meriah,” tukas mantan Direktur Walhi NTB dua periode ini. (Ery)
