Soeharto di Mata Fahri Hamzah adalah Tokoh Besar

by
Waketum DPN Partai Gerlora Indonesia, Fahri Hamzah.

BERITABUANA.CO, JAKARTA – Meski tidak pernah berjumpa dengan Presiden kedua Repubik Indonesia, HM Soeharto, Wakil Ketua DPR RI Periode 2014-2019, Fahri Hamzah turut mengenang 100 tahun hari kelahiran Soeharto yang jatuh pada hari ini, Selasa (8/6/2021).

“Hari ini tepat HUT pak Harto ke 100 Tahun. Saya tidak pernah jumpa beliau, tapi saya pernah demonstrasi sampai beliau mundur 21 Mei 1998,” tulis Fahri Hamzah lewat akun Twitter pribadinya, @Fahrihamzah yang dikutip media, Selass (8/6/2021).

Di mata Wakil Ketua Umum DPN Partai Gelora Indonesia itu, Soeharto adalah tokoh besar yang mentranformasi negara Indonesia ini menjadi kekuatan yang disegani. Bahkan menurut Fahr, bangsa ini tidak akan pernah bisa menjadi bangsa besar sampai seluruh pendiri dan pejuang bangsa diletakkan dalam penghargaan yang tinggi.

“Apapun kesalahan mereka, manusia tidak ada yang sempurna. Tugas kita adalah menghargai dan meneruskan jejak langkah.” katanya.

Diingatkan Fahri bahwa semua yang pernah memimpin adalah pahlawan pada zamannya. Soeharto memimpin bangsa ini 30-an tahun lebih dengan segala kurang lebih.

“Terlalu banyak bekas yang beliau tinggalkan, maka mengingatnya adalah monumen bagi memori kolektif bangsa. Hari ini kita mengheningkan cipta,” ucap Fahri Hamzah mengenang 100 tahun penguasa Orde Baru yang menjabat selama 32 tahun itu.

Untuk diketahui, Jenderal Purnawirawan TNI AD, Soeharto lahir di desa Kemusuk, daerah Argomulyo, Godean, Yogyakarta, pada 1oo tahun silam, tepatnya pada 8 Juni 1921.

Soeharto adalah anak dari Sukirah dan Kertosudira yang memulai kariernya di dunia militer pada tahun 1942 saat diterima menjadi tentara KNIL.

Saat Belanda hengkang dari Indonesia, Soeharto bergabung dengan PETA, kesatuan militer bentukan Jepang di Indonesia. Dari sana, Soeharto terus melanjutkan kariernya di militer hingga Indonesia merdeka.

Karier Soeharto mulai terlihat saat situasi politik Indonesia yang bergejolak di tahun 1965. Ia pun ditunjuk sebagai pejabat presiden lewat Sidang Istimewa MPR pada 7 Maret 1967 dan terpilih menjadi presiden oleh MPR lewat hasil pemilu.

Berdasarkan hasil Sidang Umum MPRS pada 27 Maret 1968, Soeharto pun menjadi presiden. Setelahnya, ia terus menjabat sebagai orang nomor 1 di Indonesia sampai 32 tahun. (Jal)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *