PLN Terangi 10 Desa Terpencil NTT

by
Salah satu desa di Kabupaten Manggarai Barat yang kini sudah bisa menikmati listrik PLN

BERITABUANA.CO, KUPANG – Sepanjang Tahun 2021, PLN berhasil menerangi 10 Desa terpencil di Provinsi NTT, yang tersebar di Kabupaten Alor, Kabupaten Manggarai Barat, Kabupaten Sumba Tengah dan Kabupaten Sumba Timur. Kini, sebanyak 4.085 Kepala Keluarga (KK) dapat menikmati listrik.

Demikian diakui General Manager PLN Unit Induk Wilayah NTT, Agustinus Jatmiko di Kupang, Senin (3/5/2021).

“Kami terus berusaha untuk menerangi desa-desa di pelosok, yang sulit dijangkau agar dapat mengobati kerinduan masyarakat akan kebutuhan listrik di desanya,” tutur Agustinus Jatmiko.

Menurut Agustinus Jatmiko, PLN mengucurkan investasi senilai Rp 8,2 Milyar untuk dapat mengalirkan listrik pada desa-desa tersebut.

Agustinus Jatmiko menambahkan, untuk melistriki 10 desa tersebut PLN membangun Jaringan Tegangan Menengah (JTM) sepanjang 40,28 kms, Jaringan Tegangan Rendah (JTR) sepanjang 66,81 kms dan 11 buah gardu dengan total 550 kVA.

Dalam lima tahun terakhir, Rasio Desa Berlistrik di NTT meningkat sebanyak 32,18 Persen. Dari sebelumnya 63,38 Persen, sekarang sudah mencapai 95,56 Persen.

“Secara bertahap, PLN akan terus membangun infrastruktur kelistrikan pada seluruh desa – desa lainnya, guna mewujudkan energi yang berkeadilan bagi seluruh pelosok negeri,” kata Agustinus Jatmiko.

Diakui Agustinus Jatmiko, pelayanan PLN ini mendapat apresiasi yang sangat baik dari warga setempat. Seperti yang diungkapkan Warga Desa Kelaisi Barat, Kostan Kafomai, bahwa dirinya mengaku sangat mengharapkan kehadiran listrik sejak dulu, akhirnya kini sudah bisa terjawab dengan adanya penerangan listrik PLN, yang masuk di desa dan harapannya agar wilayah desa bisa lebih maju dengan adanya pembangunan listrik.

Begitu juga dengan Kepala Desa Golo Lewe, Marianus Djehabut menyampaikan rasa syukur dengan kehadiran listrik di Desanya.

“Di musim pandemi seperti ini kehadiran listrik sungguh sangat membantu anak-anak dalam melaksanakan belajar di rumah. Selain itu, hadirnya listrik dapat membantu pekerjaan di kantor desa. Kami sudah tidak perlu lagi membeli bahan bakar genset untuk menyalakan komputer,” terang Marianus Djehabut. (iir)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *