Deteksi Dini, HNW: Pancasila Harus Jadi Rujukan Semua Elemen Bangsa

by
Wakil Ketua MPR RI dari F-PKS, Hidayat Nur Wahid. (Foto: Humas MPR)

BERITABUANA.CO, JAKARTA –Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI), Hidayat Nur Wahid mengatakan, Pancasila harus menjadi rujukan bagi seluruh elemen bangsa. Termasuk, sambung dia, dalam mendeteksi perilaku atau kebijakan yang menyimpang, serta membahayakan NKRI.

Hal ini disampaikan Hidayat dalam acara Sosialisasi 4 Pilar MPR RI bersama dengan Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) Jakarta Selatan di Jakarta, Jumat (10/4/2021).

Salah satu fungsi FKDM di daerah adalah untuk membantu instrumen negara dalam urusan keamanan, ketentraman dan ketertiban masyarakat melalui upaya deteksi dini terhadap potensi dan kecenderungan ancaman serta gejala atau peristiwa bencana.

“Bila Pancasila menjadi rujukan bersama dalam bernegara, maka segala bentuk perilaku atau kebijakan menyimpang yang berpotensi mengganggu ketertiban masyarakat dapat dideteksi sejak dini,” kata Hidayat.

“Pancasila harus menjadi rujukan kita bersama dalam mendeteksi secara dini berbagai perilaku yang potensial mengancam NKRI,”tegasnya.

Kendati demikian, lanjut Hidayat rujukan ini sering digunakan secara kurang obyektif, kadang malah tidak sesuai dengan Pancasila karena menghadirkan sikap yang tidak adil, tidak manusiawi dan tidak beradab yang bisa berdampak kepada kerawanan kesatupaduan Bangsa Negara NKR.

Hidayat yang biasa disapa HNW mencontohkan, beberapa waktu lalu, ada seorang menteri yang menyampaikan early warning pernyataan terbuka tapi cenderung tidak adil dan tidak obyektif. Sang menteri melakukan generalisasi kecurigaan terhadap anak muda yang rajin ke masjid, hapal Al Quran, pintar bahasa Arab dan good looking sebagai bibit radikalisme atau terorisme.

“Ini contoh deteksi dini yang tidak adil, tidak manusiawi dan tidak beradab, karena tidak sesuai dengan Pancasila. Apalagi rajin ke masjid justru bisa jadi wujud mengamalkan sila pertama dari Pancasila,”sebut dia.

HNW mengakui bahwa segala bentuk radikalisme dan terorisme harus ditolak. Tetapi penolakan tersebut jangan sampai menggeeneralisasi mereka atau anak-anak muda yang rajin ke masjid, atau justru malah mencurigai mereka. Mestinya anak muda yang sudah mau ke Masjid itu diayomi dan dijaga agar bisa jadi mitra FKDM, mengatasi masalah-masalah yang menyebar di kalangan milenial dan anak-anak muda.

Seperti, kata dia, masalah narkoba, sex bebas, kumpul kebo, hingga tawuran. “Karena semua tindakan itu bertentangan dengan Pancasila, merugikan masyarakat dan menghadirkan ketidak amanan warga,”urai politikus PKS itu.

Menurut HNW, sikap deteksi dini tersebut kontras dengan perilaku menyimpang di masyarakat yang berpotensi menimbulkan kekacauan terhadap keamanan dan ketertiban umum. Misalnya, di sana sini ada mabuk-mabukan justru dibiarkan saja.

Wakil Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini mengatakan bahwa kewaspadaan dini menggunakan instrumen Pancasila juga tidak hanya ditujukan kepada masyarakat, tetapi juga harus digunakan untuk meluruskan perilaku menyimpang penyelenggara negara, baik di eksekutif maupun di legislatif dan yudikatif.

“Beberapa rencana kebijakan harus diwaspadai secara dini apabila itu berpotensi melanggar Pancasila,” pungkasnya.(Jal)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *