Tangkal Aksi Terorisme, HMI Wacanakan Beri Pemahaman tentang Islam Moderat

by
Ketua Umum PB HMI, Raihan Ariatama dalam acara diskusi virtual yang diselenggarakan oleh KMI.
BERITABUANA.CO, JAKARTA – Dalam upaya menagkal aksi terorisme, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), mewacanakan memberikan pemahaman tentang ajaran Islam moderat dan Islam yang damai.
Hal tersebut disampaikan Ketua Umum PB HMI, Raihan Ariatama dalam acara diskusi virtual yang diselenggarakan oleh Kaukus Muda Indonesia (KMI) bertema “Mencari Akar dan Menemukan Format Ideal Penanganan Terorisme di Indonesia”, Senin (5/4/2021).
Sebagai sebuah organisasi, HMI tambah Raiha , bertanggung jawab untuk menyebarkan itu guna mengimbangi isu tersebut di media sosial. Untuk itu, ia berharap kepada pemerintah bahwasanya organisasi yang menjunjung tinggi kebhinekaan diberikan ruang lebih banyak.
“Dalam hal penanganan terorisme di Indonesia, organisasi pemerintahan lebih bertanggungjawab, tetapi organisasi lainnya seperti kepemudaan lebih bersifat preventif,” ujarnya.
Ia memandang bahwa ada kelengahan organisasi masyarakat yang memberikan ruang lebih kepada orang yang punya niatan untuk memecah belah. Sasaran mereka adalah kaum milenial karena anak muda ini sedang mencari jatidiri sehingga usia itu sangat rentan.
“Anak muda kita jangan sampai terpengaruh oleh ajaran mereka yang ingin memecah belah. Ini menjadi PR kita bersama dan anak muda kita harus diberikan pemahaman yang lebih dengan mengedepankan sisi keagamaan dan perdamaian,” tambah Raihan.
Sedang Ketua Bidang Hubungan Internasional GMKI, Dawet Sihite menjelaskan, teror yang telah terjadi sejak 1981 ada sekitar 50 kasus terorisme. Menurutnya, sistem dan regulasi yang sudah ada sebenarnya cukup jelas bahwa lembaga memiliki kewenangan dalam menangani terorisme.
“GMKI selalu konsisten menyuarakan persatuan dan kebangsaan ditengah kaderisasi kita dengan aktif membuat kegiatan untuk menanamkan pemahaman. Perlu ada penanaman budaya sejak usia dini secara konsisten dan tersistem,” ujarnya.
Sementara pengamat Hasibullah Satrawi berpendapat, salah satu kunci untuk bisa menuju kesana adalah kita harus mempunyai kemampuan untuk mengurai masalah ini agar bisa merumuskan untuk menemukan akar masalahnya. Bagi organisasi pemuda, tantangannya adalah bisa memastikan tidak ada kadernya yang menyimpang, karena sudah cukup membantu.
“Saya ingin menyampaikan bahwa tantangan merawat Indonesia saat ini adalah bagaimana membuat mereka yang berbeda kemudian kita tetap diberikan cara bagaimana supaya mereka tidak keras dan tidak semkain jauh. Oleh karena itu, persatuan Indonesia perlu disuarakan karena kita mempunyai kekuatan dari sana,” pungkasnya. (Jimmy)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *