Wasekjen Irwan : Pernyataan Moeldoko Mengafirmasi Tidak Paham Psikologis dan Platform Demokrat

by
Irwan Fecho, Wasekjen DPP Partai Demokrat

BERITABUANA.CO, JAKARTA – Wakil Sekertaris Jenderal (Wasekjen) DPP Partai Demokrat, Irwan (Fecho) menilai pernyataan yang setiap kali disampaikan Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko mengakui ketidakpahamannya tentang psikologi dan platform partai politik (Parpol)

Hal itu menanggapi pernyataan Moeldoko di media sosial (Medsos) Instagram @dr_moeldoko tentang alasan kenapa akhirnya dirinya mau menerima pinangan memimpin Partai Demokrat.

“Pernyataan Moeldoko seringkali mengafirmasi dia adalah sosok eksternal yang tidak memahami psikologis & platform Partai Demokrat,” kata Irwan dalam keterangan tertulisnya, Senin (29/3/2021).

Karena sesungguhnya, sambung Irwan, tidak ada pertarungan ideologis atau tarik menarik ideologi di internal Partai Demokrat. “Demokrat tetap pada ideologi & platformnya sebagai partai nasionalis-religius. Begitupun dengan jalan & kebijakan politiknya dalam dinamika berbangsa dan bernegara,” papar legislator dari Dapil Kalimantan Timur itu.

Tidak hanya itu, Irwan mengatakan setiap tindakan dan pernyataan Moeldoko selalu merusak fokus, konsentrasi dan stabilitas politik dalam berbangsa dan bernegara.

Ia menyarankan, agar Purnawiran Jenderal itu tidak perlu menyampaikan pernyataan terhadap sesuatu yang justru tidak diketahuinya.

“Moeldoko jangan memanasi situasi politik dengan pernyataan yang tidak perlu. Apalagi terhadap sesuatu yang tidak diketahuinya dan hanya masih sebatas analisa,” ketus dia.

Sebab dengan pernyataan yang tidak didasari pemahaman itu, lanjut Irwan, justru akan membuat publik semakin dibuat bingung dan takut dengan pernyataan-pernyataan maupun tindakan Moeldoko terkait situasi politik nasional.

“Sesungguhnya pernyataan Moeldoko tersebut tidak patut pada situasi Presiden dan jajaran kabinet lainnya yang sedang fokus pemulihan ekonomi nasional (PEN),” ucapnya.

Kendati demikian, Anggota Komisi V DPR dari Fraksi Partai Demokrat ini menyakini, Presiden Jokowi mampu mengelola bangsa dan negara hingga selesai, tanpa adanya figur Moeldoko dalam kabinetnya.

“Saya percaya Presiden Jokowi mampu mengelola bangsa & negara tanpa Moeldoko sampai dengan Tahun 2024 ketika Pemilu akan kembali dilaksanakan. Semua itu akan terjadi dengan menjauhkan istana tidak hanya dari tubuh Moeldoko, namun juga dari pikirannya, imajinasinya maupun tindakannya yang tidak memiliki basis moral politik,” pungkasnya.

Seperti diketahui, melalui akun resmi Instagramnya, Moeldoko menjawab tentang mengapa akhirnya menerima pinangan memimpin Partai Demokrat.

Masih dalam akunya itu, Moeldoko mengatakan, dirinya adalah orang yang didaulat untuk memimpin Partai Demokrat, dan kekisruhan sudah terjadi, arah demokrasi sudah bergeser di dalam tubuh Demokrat.

“Ada situasi khusus dalam perpolitikan nasional, yaitu telah terjadi pertarungan ideologis yang kuat menjelang (Pemilu ) 2024. Pertarungan ini terstruktur dan gampang dikenali dan ini menjadi ancaman bagi cita-cita menuju Indonesia emas 2045,” ucap Moeldoko.

“Ada kecenderungan tarikan ideologis di tubuh Demokrat, jadi ini bukan sekedar menyelamatkan Demokrat tapi juga menyelamatkan Bangsa dan Negara. Untuk itu semua berujung pada keputusan saya menerima permintaan memimpin Partai Demorkat,” sebut Moeldoko. (Jal)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *