Pemprov NTT Kirim Peternak Muda Berlatih ke Jepang

by
Gubernur NTT, Viktor Laiskodat saat kunjungan kerja di Kabupaten Malaka

BERITABUANA.CO, KUPANG – Terkait dengan pengembangan sapi Wagyu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTT akan mengirim peternak muda untuk berlatih ke Jepang.

“Saya minta satu orang anak muda dari setiap kelompok ternak sapi Wagyu, yang rajin dan pintar untuk kami kirim ke Jepang, agar dilatih di sana cara pelihara sapi ini,” ujar Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat saat mengunjungi kelompok kelompok Tani Ternak Intan Permai Desa Leunklot Kec. Weliman Kabupaten Malaka.

Siaran pers Biro Humas Setda Provinsi NTT, Sabtu (27/3/2021) menuturkan, Viktor Laiskodat menegaskan bahwa untuk pengembangan sapi Wagyu di NTT, dibutuhkan orang-orang yang memiliki keterampilan khusus, yang paham betul cara mengurus sapi jenis ini.

“Tahun 2024 kita sudah bisa dapatkan sapi Wagyu murni, yang punya kualitas daging premium. Kita rencanakan kirimkan 100 orang ke Jepang dari setiap kabupaten. Yang pergi ini tidak boleh orang sembarang. Mereka yang nanti latih peternak lainnya cara pelihara sapi ini, ” kata Viktor Laiskodat.

Diakui Viktor Laiskodat, pihaknya banyak mendengar ada pemberian bantuan sapi dari Pemerintah, tapi setelah dilakukan pengecekan di lapangan satu tahun kemudian, ternyata para penerima sudah menjual habis sapi bantuan tersebut.

Untuk itu pihaknya berharap, agar para peternak bisa diarahkan untuk jadi peternak yang efisien, efektif dan produktif. Mulai dari cara pemeliharaan, kandang, pakan dan lahan.

“Di Jepang 300 sapi diurus oleh satu orang, sementara di sini 10 sapi bisa diurus oleh puluhan orang. Kita harus menuju peternak yang efisien, efektif dan produktif. Kita harus tunjukan peradaban peternak di NTT sudah mulai maju,” harap Viktor Laiskodat.

Menurut Gubernur Viktor, Pemerintah punya tugas untuk terus berinovasi dan mengajarkan masyarakat peternak agar dapat menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi. Mengajarkan peternak cara-cara membersihkan kandang dan mengurus sapi secara efektif.

“Saya minta agar Dinas Peternakan Provinsi membuat kandang permanen di sini. Buat kandang yang rapih, sehingga menjadi model bagi kelompok-kelompok ternak lainnya di Malaka untuk belajar di sini,” pinta Viktor Laiskodat lagi.

Sementara itu Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Kabupaten Malaka, Rofinus Seran dalam laporannya menjelaskan Kelompok Tani Intan Permai sudah terbentuk sejak 2012 dengan anggota 50 orang. Tahun 2014, kelompok tersebut dapatkan bantuan Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) dari Pemerintah dalam bentuk sapi 95 ekor. 90 betina dan 5 ekor jantan.

“Sampai saat ini jumlah sapi sudah capai 200-an ekor.72 ekor dijual untuk penuhi kebutuhan keluarga. Kelompok ini sungguh menjalankan prinsip bahwa sapi betina produktif tidak dijual. Kelompok ini bangga karena bisa dikunjungi oleh Gubernur,’ jelas Rofinus Seran.

Dikatakan Rofinus Seran jumlah sapi di Malaka 92.282 ekor sapi. Untuk pengembangan ternak dilakukan program Inseminasi Buatan (IB), dengan didukung oleh 13 orang inseminator yang terampil. (rls/iir)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *