1 Tahun Corona, Raden Pardede: Strategi ‘Rem dan Gas’ dalam Penanganan Pandemi adalah Jalan Tengah

by
Sekretaris Eksekutif I Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN), Raden Pardede.

BERITABUANA.CO, JAKARTA – Sekretaris Eksekutif I Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN), Raden Pardede mengatakan, strategi atau langkah yang diambil pemerintah berupa ‘rem dan gas’, bukan melakukan lock down adalah bagian usaha menjaga keseimbangan antara penanganan kesehatan masyarakat dan pemulihan ekonomi. Hal ini, menurut Raden, bertujuan untuk menjaga stabilitas perekonomian nasional.

“Strategi keseimbangan antara kesehatan dan ekonomi adalah satu strategi yang diambil oleh pemerintah. Satu tahun sudah kita hidup bersama pandemi sejak kasus pertama resmi diumumkan pada 2 Maret 2021,” kata Raden dalam webinar bertajuk “Indonesia Sehat dan Maju: Kebangkitan Ekonomi Pasca Pandemi” pada Rabu (10/2021).

Selain Raden Pardede, webinar juga menghadirkan Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Fraksi PDI Perjuangan, Aria Bima, Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API), Jemmy Kartiwa Sastraatmaja, Direktur PT Indofood Sukses Makmur Tbk Franciscus.

“Dalam mengatasi pandemi Covid-19, pemerintah tidak melakukan lock down atau pembatasan kegiatan sosial secara penuh. Hal ini dilakukan karena Pemerintah berusaha untuk tetap memikirkan masyarakat kelas bawah yang menggantungkah hidup dari penghasilan sehari-hari,” terangnya.

Strategi yang diambil pemerintah ini menurut Raden adalah strategi jalan tengah yaitu mencoba melihat keseimbangan antara kesehatan dan ekonomi atau kehidupan dengan penghidupan. Kenapa seperti itu? karena buat (masyarakat) kelompok bawah, kalau mereka tidak bekerja satu dua hari maka itu berarti mereka tidak makan.

“Sesimpel itu. Jadi kita harus memperhitungkan bagaimana penghidupan mereka. Jadi keseimbangan antara penanggulangan wabah atau kesehatan dengan pemulihan ekonomi itu memang kita ambil itu dengan analogi pedal gas dan rem yang waktu itu disebutkan. Tentu kita tidak memiliki kemampuan untuk melakukan lock down untuk jangka waktu yang lama,” tambahnya lagi.

Lebih lanjut, Raden mengatakan bahwa Indonesia memang belum pernah menghadapi krisis kesehatan seperi pandemi Covid-19 ini. Maka dari itu, dia menegaskan bahwa Indonesia terus belajar untuk mengatasi pandemi.

“Kita ini adalah negara yang dimanjakan alam, maka dari itu krisis alam kita ini memang relatif ringan. Kita masih belajar, kita harus mengakui itu dan mencoba mencari jalan keluar yang paling optimal sesuai dengan kondisi dan keterbatasan kita. Negara lain juga mengambil jalan yang tidak sama, menyesuaikan dengan kondisi dan negara masing-masing,” tuturnya.

Raden juga mensyukuri bahwa beberapa langkah yang dilakukan pemerintah mulai dari pemberlakuan PSBB, PPKM dan PPKM Mikro sudah membuat perubahan yang signifikan dalam tingkat penularan covid-19.

“Kasus positif yang di Maret ini terjadi perbaikan. Dalam beberapa hari terakhir ini, penambahan kasus antara 5000-6000 yang sebelumnya kita pernah mencapai 14.500. Namun, tentu kita belum puas dengan ini,” pungkasnya. (Jimmy)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *