Pentingnya Innate Immunity Perlindungan Kulit Selama Pandemi

by
Ilustrasi

BERITABUANA.CO, JAKARTA– Meningkatkan imunitas tubuh menjadi penting dalam menghadapi kondisi pandemi saat ini. Berbagai penyesuaian gaya hidup, asupan makanan bernutrisi tepat dan perlunya berbagai suplemen menjadi kebiasaan baru dalam keseharian.

Menurut dr. Michael Reo, Medical Manager PT Darya-Varia Laboratoria Tbk, saat dihubungi, Kamis (4/3/2021), untuk mendapatkan imunitas tubuh prima, perlu kita pahami, sistem imunitas manusia terbagi atas dua bagian, yaitu imunitas non-spesifik (Innate Immunity) dan imunitas spesifik (Adaptive Immunity).

Innate Immunity atau imunitas non-spesifik di antaranya, pertahanan fisik atau mekanik, misalkan kulit, selaput lendir, silia saluran napas, batuk, dan bersin yang merupakan garis pertahanan terdepan terhadap mikroorganisme.

“Pertahanan kulit penting, yakni,Epidermal Skin Barrier (kulit sebagai pelindung). Dan keutuhan kulit sangat penting untuk mencegah mikroorganisme seperti bakteri, virus, parasit, dan jamur yang masuk ke dalam tubuh melalui kulit,” katanya.

Ia mengatakan, menjaga keutuhan kulit sebagai organ terbesar pada manusia menjadi sangat krusial.

Selain pertahanan sel menurut Michael, juga termasuk dalam imunitas non-spesifik yang diperankan oleh Sel Makrofag, yakni, sel pembunuh alami yang bermanfaat melawan mikroorganisme (bakteri, virus) yang masuk dalam tubuh.

“Sedangkan Adaptive Immunity atau imunitas spesifik merupakan sistem imunitas dalam menghasilkan antibodi untuk melawan mikroorganisme seperti bakteri dan virus yang masuk ke dalam tubuh,” katanya.

Ia menjelaskan, kedua sistem pertahanan tubuh ini sama-sama penting untuk selalu dijaga dengan asupan gizi seimbang dan konsumsi berbagai vitamin dan mineral.

Kata Michael, kulit sebagai organ utama pelindung tubuh harus dijaga kondisinya dengan mengkonsumsi Vitamin E yang manfaatnya, menjaga kelembapan kulit dan berfungsi sebagai antioksidan dalam melawan radikal bebas.

Ia menyebutkan, penelitian menunjukkan, kadar vitamin E (alpha-tocopherol) terutama di setiap lapisan kulit akan berkurang setiap hari karena terpapar oleh radikal bebas seperti sinar matahari, polusi, debu, AC, dan lain-lain.

“Karena itu, kadar Vitamin E harus tetap dijaga, terutama di lapisan kulit,” ujarnya.

Menurutnya, kombinasi suplemen Vitamin E dalam bentuk siap minum dan Vitamin E topikal (dioles, misalnya cream ) telah terbukti selama lebih dari 50 tahun dapat menjaga serta merawat ketahanan kulit yang optimal.

Di pasaran, banyak sekali ditemukan berbagai merk dan jenis vitamin E. “Seringkali kita masih asing apa yang tertera pada kemasan, sehingga belum tepat dalam memilih dosis yang seharusnya,” kata Michael.

Dosis tepat untuk kondisi kulit yang optimal, Vitamin E dosis 100 IU (International Units) direkomendasikan bagi mereka memiliki masalah kulit seperti kulit kusam, berjerawat. biasa dialami pada usia di bawah 25 tahun.

Sementara, mereka memiliki kulit mudah kering, dianjurkan untuk mengkonsumsi Vitamin E dengan dosis 300 IU per-harinya.

“Kondisi kulit seperti ini biasanya dialami pada usia di atas 25 tahun,” ujarnya.

Untuk Anda yang mempunyai gaya hidup aktif di luar ruangan, misalnya bersepeda ataupun berlari dan jogging, asupan vitamin E dengan dosis 300 IU per-hari tepat dikonsumsi.

“Dosis direkomendasikan di atas masih berada dalam batas dosis maksimal Vitamin E per-hari, yaitu 400 IU per-hari yang ditetapkan Badan Pengawas Obat dan Makanan RI, sehingga dipastikan aman untuk penggunaan jangka panjang,” katanya.

“Suplemen dengan kandungan d-alpha-tocopherol dua kali lebih baik diserap oleh tubuh dibandingkan Vitamin E yang sintetis (dl-alpha-tocopherol),” jelasnya.

Michael mengatakan, imunitas tubuh telah menjadi hal yang sangat penting di masa pandemi seperti sekarang ini. “Kita harus memperhatikan aspek kesehatan tubuh sehingga sistem kekebalan dapat bekerja optimal, termasuk menjaga kondisi kulit yang baik,” tutup dia. (efp)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *