Penurunan Penjualan Tenun Ikat Dampak Pandemi Covid-19

by
Prescon virtual BI Perwakilan NTT terkait Exotic Tenun Fest 2021

BERITABUANA.CO, KUPANG – Pandemi Covid-19 berdampak pada penurunan penjualan Tenun Ikat, untuk itu Bank Indonesia (BI) Perwakilan NTT akan menggelar Exotic Tenun Fest 2021 pada 22-24 Maret nanti.

Demikian Kepala BI Perwakilan NTT, I Nyoman Ariawan Atmaja saat konferensi pers virtual, Rabu (3/3/2021).
“Kita tahu, Pandemi Covid-19 ini sudah berjalan setahun, berdampak sangat besar terhadap perekonomian masyarakat, terutama para pengrajin tenun ikat binaan BI,” tegas Nyoman Ariawan.

Dengan Exotic Tenun Fest yang akan digelar nanti, Nyoman Ariawan berharap penjualan tenun ikat dapat kembali bergairah, sehingga dapat meningkatkan pendapatan masyarakat.

“Kami mengharapkan dukungan dari semua stakeholder dan teman-teman jurnalis, untuk menginformasikan kegiatan festival 2021 ini,” harapnya.

Pada tempat yang berbeda, Deputi BI Perwakilan NTT, Daniel Agus Prasetyo mengungkapkan, Exotic Tenun Fest 2021 ini fokus pada kerajinan tenun, karena berhubungan dengan banyak hal.

“Tenun itu warisan budaya yang mahal harganya, dan tenun ini banyak melibatkan tenaga kerja, sehingga banyak manfaat terutama dalam pemulihan ekonomi nasional, khususnya ekonomi di Provinsi NTT,” ujar Daniel Prasetyo

Diakui Daniel Prasetyo dampak pandemi Covid-19 ini sangat dirasakan para pengrajin tenun, yang mana penjualan turun sangat drastis.

“Untuk itu, yang kita lakukan adalah promo penjualan, dengan cara virtual. Oleh sebab itu kita punya portal khusus yang berisi 800 produk UMKM,” tegas Daniel.

Cara berbelanjanya, terang Daniel Prasetyo, kerjasama dengan shopee, baik untuk transaksi pembayaran maupun pengiriman barangnya.

“Melalui pembayaran digital, kita visa memutus mata rantai pandemi Covid-19. Sebab kalau bayar cash bisa sebagai penyebab pandemi Covid-19,” paparnya.

Ketua Dekranasda Provinsi NTT, Juli Laiskodat mengharapkan, BI Perwakilan NTT tidak hanya membantu dalam permodalan, tetapi harus sampai pemasaran.

“Saat ini tenun hanya sebagai sampingan, pengrajin hanya mengerjakannya kalau tidak ada kerjaan di sawah, padahal kebutuhan ada saja setiap hari. Maka saya selalu edukasi mereka bahwa menenun itu harus dijadikan pekerjaan utama,” tambah Juli Laiskodat.

Menanggapi hal tersebut, Manager Fungsi Pelaksanaan Pembaruan Keuangan Inklusif dan Syariah BI Perwakilan NTT, Andre Paulus Asa menjelaskan bahwa pendampingan BI kepada para UKM, mulai dari hilir sampai hulu.

“Kita tidak hanya memberikan modal, tapi juga pendampingan sampai mencarikan pasarnya,” tegas Andre Asa.

Andre Asa yang juga moderator pada acara tersebut mengungkapkan bahwa masyarakat bisa membuka portal www.karyakreatifindonesia.co.id untuk memilih produk yang dijual. (iir)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *