Pembayaran Gunakan QRIS Membantu Pengrajin Tenun Ikat

by
Pemilik UD Bungsu Radja saat terima pembayaran dengan QRIS untuk tenun ikat

BERITABUANA.CO, ROTE – Pembayaran dengan menggunakan  Quick Response Indonesia Standard (QRIS) sangat membantu bagi para pengrajin tenun ikat, khususnya yang ada di Kampung Tenun Lobalain Kabupaten Rote Ndao.

Seperti yang diungkapkan Pengrajin yang juga penjual Tenun Ikat UD Bungsu Radja, Agustina Dadak saat ditemui di tempat usahanya, Minggu (21/11/2021).

“Dengan pembayaran QRIS yang dilakukan pembeli, sangat menguntungkan bagi kami,” tegas Agustina Fadak.

Menurutnya, proses transaksi lebih mudah dan tidak saling bersentuhan langsung dengan pembeli jika menggunakan uang kartal.

“Cukup dengan scan Barcode, yang langsung masuk ke rekening kita. Kalau pembayaran pakai uang kartal, bisa menularkan virus,” tandas Agustina Fadak.

Yang paling penting, tandas Agustina Fadak, dapat mencegah beredarnya Uang Palsu (Upal), karena dengan QRIS yang merupakan kode pembayaran digital tidak ada lagi pertukaran uang tunai yang terjadi.

“Kemungkinan mendapatkan uang palsu semakin kecil, termasuk juga mencegah penyakit yang bisa ditularkan lewat bersentuhan langsung di saat musim pandemi Covid-19 seperti sekarang ini,” tandas Agustina Fadak.

Diakui Agustina Fadak, memang tidak semua pembeli menggunakan QRIS sebagai pembayarannya, masih ada juga yang menggunakan uang tunai.

“Harga tenun ikat yang kami tawarkan untuk kain mulai Rp 350.000-Rp 750.000/lembar, sedangkan selendang rata-rata Rp 50.000. Pembayaran dengan QRIS biasanya yang membeli kain, sedangkan selendang ada pembeli yang membayar dengan QRIS maupun uang tunai,” ujar Agustina Fadak.

Perlu diketahui kunjungan ke Kampung Tenun Ikat merupakan kegiatan penutup Media Gathering yang digelar Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi NTT dan BI Perwakilan NTT. (iir)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *