Kapolda NTB Buka Pelantikan Batalyon Vaksinasi TNI-Polri yang Diikuti 1000 Orang

by
Wagub NTB Hj Siti bersama Kapolda M Iqbal serta jajarannya saat pelatihan Batalyon Vaksin Prov NTB.

BERITABUANA.CO, MATARAM – Petugas vaksin/vaksinator dari TNI, Polri dan petugas medis yang berasal dari Rumah Sakit Daerah dan Swasta yang ada di NTB mulai dilatih. Pelatihan ini merupakan Kerjasama antara Bidang Dokter Kesehatan (Biddokkes) Polda NTB, Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi NTB, dan Balai Pelatihan Kesehatan (Bapelkes) Provinsi NTB.

Tenaga vaksin yang dilatih hari ini tenis Polda NTB, jalan Langko, Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Selasa (2/3/2021) tersebut, langsung dijadikan sebagai anggota Batalyon Vaksinator Provinsi NTB.

Wakil Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Dr.Ir.Hj. Sitti Rohmi Djalilah, M.Pd., mengucapkan terimakasih yang tiada terhingga kepada TNI dan Polri yang selalu bersinergi dan terus hadir membantu pemerintah memerangi Covid-19 di NTB.

Pesannya untuk anggota Batalyon Vaksinator Provinsi NTB yang akan bertugas di lapangan, agar betul-betul melakukan pendekatan persuasif kepada masyarakat.

“Saya yakin masyarakat sudah cukup paham dengan kondisi sekarang ini, bahkan sudah banyak masyarakat yang mengantri untuk di vaksin,” jelasnya.

Diakhir sambutannya,Wagub Hj Siti Rohmi mengapresiasi terobosan kreatif Polda NTB dengan Batalyon Vaksinator TNI-Polri, untuk mempercepat pencapaian target vaksinasi 75% populasi penduduk NTB dalam tahun ini.

Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) NTB, Irjen Pol Mohammad Iqbal S.I.K.,MH., waktu membuka acara pelatihan menjelaskan, bahwa Batalyon Vaksin Covid-19 ini sengaja di bentuk sebagai serdadu yang akan melawan Covid-19, baik melalui program vaksinasi atau kegiatan lainnya seperti mensukeskan kampung sehat sebagai wadah memerangi Covid-19 di NTB.

Orang nomor satu di Polda NTB itu mengibaratkan vaksin dan virus sama seperti MotoGP, mereka berlomba menuju garis finis. Namun jika vaksin disegerakan sampai kemasyarakat, maka virus akan kalah dan tidak menjangkiti masyarakat.

“Itu lah sebabnya kami membentuk Batalyon Covid-19 di NTB ini, agar virus tidak mendahului vaksin menuju masyarakat,” kata M Iqbal sambil menambahkan, rencananya vaksin tahap ketiga akan dilaksanakan mulai Mei 2021.

Sedang untuk mempersipakan segalanya, lanjut Kapolda NTB itu, petugas vaksin atau vaksinator harus di latih terlebih dulu, supaya tidak terjadi kesalahan dilapangan.

Ribuan Vaksinator yang terdiri dari petugas medis dari unsur TNI, Polri, dan perawat Rumah Sakit yang ada di NTB, dilatih agar mereka lebih siap melakukan vaksinasi terhadap masyarakat dilapangan nanti.

Selain petugas medis dari unsur TNI, POLRI, dan petugas medis dari 30 RSUD dan Swasta, petugas medis dari 175 Puskesmas dan 9 Klinik serta 11 dinas kesehatan kabupaten/kota juga 9 Klinik Pratama yang ada di NTB mengikuti pelatihan tersebut.

Kepala dinas kesehatan Provinsi NTB dr H Lalu Hamzi Fikri menjelaskan, pelakasanaan vaksin dimasyarakat akan menggunakan dua metode, yakni metode jemput bola dan pelaksanaan vaksin di Puskesmas dan posyandu yang ada.

“Prosedur vaksin untuk masyarakat nanti masih sama dengan metode vaksin sebelumnya, yakni melalui 4 tahapan,” jelasnya

Tahapan pertama, orang yang akan disuntik vaksin harus lolos verifikasi pendaftaran melalui aplikasi Pcare atau manual, Kemudian ke pos dua untuk skrining dan anamnase. Di pos ini calon penerima vaksin akan diperiksa secara detail termasuk ada tidaknya penyakit penyerta (comorbid).

Jika lolos di pos dua, maka tahapan berikutnya adalah pemberian vaksin corona yang berada di pos tiga. Usai disuntik, penerima vaksin akan menjalani masa observasi selama 30 menit di pos empat. Observasi ini untuk melihat gejala klinis yang muncul setelah pemberian vaksin atau Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI)

Kepala Biddokes Polda NTB Kombes Pol dr Erwin Zaenul Hakim selaku ketua penyelenggara pelatihan menambahkan bahwa, anggota Batalyon Vaksinator Covid-19 provinsi NTB, selain sebagai petugas vaksin mereka juga akan melakukan berbagai upaya supaya masyarakat dapat divaksin, dan melakukan pendekatan humanis agar masyarakat mau divaksin.

“Suatu saat orang masyarakat akan berbondong bondong mencari vaksin, seperti di Jakarta sekarang, orang sampai mengantri untuk mendapatkan vaksin,” jelasnya

Kepala Balai Pelatihan Kesehatan (Bapelkes) Provinsi NTB Ali Wardana, SKM, M.Si. selaku penyelenggara pelatihan, melaksanakan pelatihan untuk 1172 anggota batalion vaksinator provinsi NTB (vaksinator/red) terpusat di kantor Bapelkes Provinsi NTB, menggunakan aplikasi Zoom.

Seluruh anggota batalyon vaksinator provinsi NTB yang mengikuti pelatihan melalui daring, terlihat fokus mengikuti paparan materi yang di sampaikan oleh beberapa pemateri yang disiapkan.

“Pada dasarnya pelatihan petugas vaksin ini sudah dilakukan sebanyak 3 kali, dan hari ini merupakan pelatihan yang ke empat, yang dikhususkan untuk anggota Batalyon vaksin Provinsi NTB, yang terdiri dari TNI, Polri dan petugas medis lainnya,” pungkasnya. (Jal)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *