Presiden Minta Masyarakat Mengkritiknya, Fahri Hamzah: Bagaimana dengan Aparat Dibawahnya?

by
fahri, setneg, jokowi-fahrih3-ist
Mantan Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah bersama Presiden Jokowi. (Foto: Istimewa)

BERITABUANA.CO, JAKARTA – Wakil Ketua Umum DPN Partai Gelora Indonesia, Fahri Hamzah mengatakan permohonan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) supaya masyarakat melakukan kritik terhadap pemerintahannya, bermaksud baik. Mungkin, maksud Jokowi yang mengaku siap menerima kritik agar pembangunan lebih terarah.

“Anggap saja permohonan dikritik dari presiden itu adalah maksud baik. Tapi pertanyaanya, apakah maksud baik beliau (Jokowi), dapat menjelma menjadi kebaikan?” kata Fahri dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (13/2/2021), menanggapi permintaan Presiden tersebut.

Fahri malah khawatir maksud baik Jokowi tersebut tidak selaras dengan fenomena di lapangan. Sebagaimana dirasakan oleh rakyat, maksud baik presiden tidak selalu menjadi maksud baik aparat negara di bawahnya.

“Bisa jadi pak Jokowi menerima kritikan masyarakat, tetapi justru yang ditidak menerima kritik malah para aparat dibawahnya,” sebut mantan Wakil Ketua DPR RI Periode 2014-2019 itu.

Sebelumnya, Presiden Jokowi dalam dalam acara Peluncuran Laporan Tahunan Ombudsman RI Tahun 2020, Senin (8/2/2021) meminta masyarakat untuk lebih aktif dalam menyampaikan kritik dan masukan terhadap kerja-kerja pemerintah.

Sementara di saat bersamaan, pihaknya juga meminta penyelenggara layanan publik terus meningkatkan kinerja. Jokowi menyadari bahwa masih banyak kinerja pemerintah yang perlu diperbaiki, termasuk dalam penanganan pandemi Covid-19.

“Masyarakat harus lebih aktif menyampaikan kritik, masukan, atau potensi maladministrasi. Dan para penyelenggara layanan publik juga harus terus meningkatkan upaya perbaikan-perbaikan,” katanya.

Presiden Jokowi menekannya penyelenggaraan pelayanan publik yang cepat dan berkeadilan. Untuk mewujudkan ini, diperlukan transformasi sistem dan perubahan pola pikir budaya birokrasi.

“Kita juga punya kerja besar untuk mengubah model pelayanan birokrasi yang selama ini kaku, terjebak pada hal yang bersifat prosedural, bersifat administratif dan menjadi pelayanan publik yang menekankan pada kecepatan, inovatif, berorientasi pada hasil,” sebut Kepala Negara. (Jal)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *