Gus Jazil Ajak PPI Jadikan Indonesia Kiblat Peradaban Islam Dunia

by

BERITABUANA.CO, JAKARTA – Dunia Islam saat ini dihadapkan pada tantangan besar, terutama bagaimana mengejar ketertinggalan dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.

Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid mengajak seluruh pelajar Indonesia di luar negeri yang tergabung dalam Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) se-Dunia, terutama mahasiswa Islam, dapat kembali menguatkan spirit Islam untuk berhadapan dengan tantangan kekinian.

“Kepada adik-adik PPI Dunia terutama yang Islam, saya mengajak untuk dapat memberikan yang terbaik kepada Indonesia, mencintai dan menjadikan Indonesia sebagai pusat peradaban Islam dunia,” kata Gus Jazil saat memberikan sambutan dalam Webinar dengan PPI Dunia Kawasan Timur Tengah dan Afrika dengan tema Islam dan Moralitas, Jumat (25/12/2020) malam.

Gus Jazil optimis, jika sebanyak 13.000 mahasiswa anggota PPI dunia kawasan Timur Tengah dan Afrika yang sekarang belajar di luar negeri dan pulang ke Indonesia, dapat menjadikan Indonesia sebagai pusat peradaban Islam. Sebab, sambung dia, Indonesia adalah negara yang mayoritas Islam dengan menggunakan moralitas Islam.

Belum lagi, PPI Dunia yang berada di benua lain. PPI Dunia saat ini memiliki anggota sebanyak 60 PPI negara yang tersebar pada tiga kawasan, yaitu Amerika Eropa (28 PPI Negara), Timur Tengah Afrika (18 PPI Negara), dan Asia Oseania (14 PPI Negara). Jumlah pelajar Indonesia yang tersebar di seluruh dunia, menurut data Pusdatin PPI Dunia 2020, sebanyak 75.509 mahasiswa.

“Saya yakin seyakin-yakinnya Indonesia akan bisa menjadi kiblat Islam dunia,” sebut Ketua Ikatan Keluarga Alumni Institut Perguruan Tinggi Ilmu Alquran (IKA PTIQ) Jakarta ini.

Untuk mewujudkan hal itu, kata Gus Jazil, dibutuhkan banyak prasyarat. Selain ilmu pengetahuan dan teknologi, juga pengaruh politik dan lainnya. “Makanya karena saya juga santri sekaligus politisi, saya berharap kepada para sahabat bahwa politik juga membutuhkan spirit dan kepedulian Anda semua supaya apa yang menjadi cita-cita Islam, moralitas Islam dapat tercapai dengan baik, dan Indonesia dengan politik luar negeri yang bebas aktif, dapat mewujudkan cita-cita ikut membangun ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial,” sebut dia.

Gus Jazil juga mengatakan, niat utama dari semua mimpi itu adalah tauhid, kasih sayang, dan kemanusiaan. “Tentu kita semua berorientasi kepada manfaat, memberikan yang terbaik kepada yang lain, itulah yang menjadi moralitas Islam,” urainya.

Gus Jazil berharap 13.000 mahasiswa di kawasan Timur Tengah dan Afrika ketika pulang ke Indonesia bisa melakukan perubahan terhadap Indonesia dan dunia.

“Kita mengenal dan belajar Islam sejak kecil. Indonesia negara mayoritas Islam, termasuk Republik Indonesia perlu saya ingatkan bahwa berdirinya NKRI tak lepas dari peran dan perjuangan para pemimpin Islam di kala itu,” pungkas politikus PKB itu.(Jal)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *