BERITABUANA.CO, JAKARTA – Komisi III DPR RI menerima keluarga enam anggota Laskar Front Pembela Islam (FPI) yang tewas tertembak anggota Kepolisian di Jalan Tol Jakarta-Cikampek, 50 Km, pada Selasa dinihari.
Demikian disampaikan Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (F-PKS), Aboe Bakar Alhabsyi kepada wartawan disela-sela pertemuannya di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (10/12/2020).
“Hari ini kami di Komisi III menerima aduan dari Keluarga Korban Insiden Km 50, kenapa saya sebut insiden karena ada dua versi cerita yang berkembang di publik,” kata Habib Aboebakar sapaan politisi PKS ini.
Namun pada prinsipnya, lanjut Habib Aboebakar, Anggota Komisi III DPR akan menerima aduan ini dengan baik. Bahkan, menurut dia, insiden tersebut tidak perlu terjadi, karena enam laskar FPI itu juga warga negara Indonesia.
“Sebenarnya tewasnya enam orang aggota FPI seharusnya tidak perlu terjadi, hal ini sangat disesalkan, karena sebenarnya mereka adalah warga Indonesia. Bukankah selama ini Kapolri selalu menyampaikan bahwa Polri menganut asas ‘Salus Populi Suprema Lex Esto’ atau keselamatan rakyat adalah hukum tertinggi,” sambung Sekjen DPP PKS ini lagi.
Dikatakan Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI itu, Komisi III DPR telah mendengar aspirasi dari masyarakat. Tidak hanya itu, Komisi III DPR juga mendengar tuntutan dari 55 organisasi di Indonesia terkait dengan pembentukan tim independen pencari fakta atas kejadian tersebut.
“Kami pun selama ini sudah mendengar aspirasi yang beredar luar di masyarakat, setidaknya lebih dari 55 pihak dan organisasi yang menuntut untuk dibentuknya Tim Gabungan Pencari Fakta. Tentu aspirasi yang sedemikian besar ini tidak bisa kami diamkan saja, sebagai wakil rakyat tentunya kami harus menindaklanjuti dengan baik dan benar,” tutup Habib Aboebakar. (Asim)
