Soal Benny Wenda, Ketua Komisi I: Pemerintah Harus Miliki Batas Kesabaran

by
Ketua Komisi I DPR RI dari F-PG, Meutya Hafid.

BERITABUANA.CO, JAKARTA – Ketua Komisi I DPR RI, Meutya Hafid meminta pemerintah melalui Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) untuk terus melakukan upaya diplomasi yang solid di kancah internasional.

Hal itu terkait aksi provokasi yang dilakukan United Liberation Movement for West Papua (ULMWP), pimpinan Benny Wenda.

“Meminta pemerintah dalam hal ini Kemlu untuk terus melakukan diplomasi yang solid di kancah internasional untuk mencegah lobi-lobi sekelompok pihak yang mencoba mempertanyakan Resolusi Majelis Umum PBB terkait Act of Free Choice atau Papera” kata Meutya dalam keterangan tertulisnya, Minggu (6/12/2020).

Dalam kesempatannya ini, Meutya juga mendukung langkah pemerintah yang memanggil Dubes Inggris untuk Indonesia. Dikatakan dia, pemanggilan ini penting agar Inggris memahami
bahwa hubungan RI-Inggris sangat baik selama ini.

“RI ingin terus menjaga hubungan baik selama Inggris dapat menghormati posisi dan kedaulatan Indonesia,” tegas politikus Golkar itu.

Ia juga mengatakan, pemanggilan Dubes Inggris juga sebagai bentuk protes Indonesia lantaran pemerintah Inggris melakukan pembiaran—bahkan terkesan mendukung—warga negaranya memproklamirkan kemerdekaan Papua, dan ini patut disayangkan.

“Saya berpandangan mungkin saja Pemerintah RI melakukan peninjauan ulang hubungan bilateral dengan Pemerintah Kerajaan Inggris apabila Pemerintah Inggris tidak menunjukan itikad tegas terhadap warga negaranya yang mengganggu kedaulatan NKRI,” tegas dia.

“Terutama karena, tindakan Benny Wenda ini sudah kesekian kalinya menyerang dan memprovokasi kedaulatan NKRI. Indonesia perlu memiliki batas kesabaran dalam pergaulan diplomasi santun yang dijalankan selama ini,” pungkasnya. (Jal)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *